Langsa : Trik News.co – Diperkirakan ada seribuan batang kayu bakau yang berhasil dirambah dalam hitungan Minggu ini oleh pengusaha dapur Arang dari sejumlah tempat dalam wilayah kota Langsa dan Aceh Tamiang.

Kayu bakau yang diduga hasil rambahan tersebut nantinya akan dijadikan kayu arang untuk selanjutnya dikirim keberbagai daerah diluar Kota Langsa oleh pemilik modal atau yang lebih dikenal dengan sebutan nama Toke pengusaha Arang.

Dalam prakteknya Toke atau pengusaha Dapur Arang mereka juga memiliki para pekerja yang bertugas mencari dan melakukan pemotongan kayu bakau di sejumlah tempat dalam wilayah perairan mencakupi tiga wilayah Kabupaten/Kota diantaranya Aceh Tamiang, Kota Langsa dan juga Kabupaten Aceh Timur.

Para pekerja dalam melaksanakan tugas, mereka juga ikut difasilitasi dengan motor boat sebagai sarana angkut kayu bakau yang diduga tanpa mengantongi ijin dari pihak berwenang dalam hal urusan tersebut.

“Kami hanya pekerja bang, kami makan upah dari hasil pemotongan kayu bakau yang kami lakukan sehari – hari disejumlah tempat yang masuk dalam wilayah kerja kami, ujar salah seorang pekerja yang dikonfirmasi trik news.co digampong Sungai Lueng Kecamatan Langsa Timur pada Senin kemarin tanggal (30/1).

Lanjut pekerja itu lagi, kalau untuk wilayah perairan bagian barat, itu masuk kawasan Birem, kalau kami wilayah Timur yang masuk dalam dua wilayah yaitu Aceh Tamiang dan Kota Langsa.

Sementara saat wartawan kembali menanyakan dimana keberadaan toke pengusaha Arang, pekerja yang tanpa menyebutkan indentitas namanya mengatakan, “Kalau Toke nya, orang Langsa bang, dia mantan Geuchik di Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat, cuma dia jarang datang kemari, sesekali saja dia datang saat mengambil arang untuk di bawa keluar, beber pekerja itu menerangkan.

Menyikapi tentang masih adanya perambahan kayu bakau yang dilakukan sejumlah pengusaha Dapur Arang dalam wilayah kerja UPTD KPH Wilayah III Aceh, hal tersebut dinilai dan ada dugaan KPH Wilayah III Aceh tidak berkutik serta dugaan tidak menjalankan tugas dan fungsinya secara baik dalam melakukan pengawasan terjadinya pengrusakan kawasan hutan yang dilindungi tersebut.

Terkait hal ini Kepala UPTD KPH Wilayah III Aceh yang berkedudukan di kota Langsa Fajri, SP, MM saat dihubungi trik news.co untuk dimintai tanggapan terkait perambahan hutan mangrove melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke nomor : 082364623xxx.

Yang bersangkutan hanya membaca pesan yang dikirim warrawan tanpa ada tanggapan apapun, selanjutnya berita ini dikirim dan naik tayang dimeja redaksi, demikian trik news.co . (B.01)