Pancur Batu–Sejak tahun 2009 Pemerintah telah melaksanakan mandatory spending untuk pendidikan sebesar 20 persen dari APBN sesuai konstitusi. Anggaran pendidikan tersebut digunakan antara lain untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pendidikan, Program Bidikmisi, Program Indonesia Pintar (PIP), beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).Tentunya bantuan yang dikucurkan pemerintah tersebut adalah untuk menunjang pendidikan anak bangsa dan mengurangi beban orang tua siswa.
Namun sering kita dapati dalam penggunaan dana BOS yang berisi 12 item dalam penggunaannya acapkali tidak sesuai dengan peruntukannya bahkan tidak jarang jadi banjakan kepala sekolah sebagai pengguna dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Menyikapi penyelewengan dana BOS yang acapkali terjadi, Ketua NGO DPD Topan AD Deli Serdang Yeti Defrina mengungkapkan kekesalannya pada salah satu sekolah negeri di kecamatan Pancur Batu Deli Serdang.
“Setiap semester dipastikan dana BOS akan dikirim ke sekolah sesuai dengan jumlah siswa yang ada, akan tetapi apa jadinya kalau fasilitas dan sarana prasana di sekolah itu banyak rusak dan tak diperbaiki. Sehingga Penggunaan Dana BOS SDN 101821 Pancur Batu Jalan Jamin Ginting perlu dipertanyakan, apalagi di sekolah tersebut banyak kaca pecah pintu hancur serta asbes sudah banyak yang pecah sehingga sangat membahayakan bagi murid, jelas dalam 12 item penggunaaan dana BOS salah satunya adalah perawatan sekolah,” tegas wartawan, Kamis (28/2).
Menurut Yetty, Penggunaan dana BOS yang tidak transparan harus dihadapkan ke meja hijau dan aparat penegak hukum, agar menjadi pelajaran bagi yang lain.
Memang ada inspektorat yang mengaudit penggunaan dana BOS tersebut namun apakah sudah maksimal mereka mengawasi? Kita sebagai lembaga kontrol sosial ditengah-tengah masyarakat dalam waktu dekat akan memantau sekolah-sekolah, melakukan investigasi, apakah kepala sekolah sudah menggunakan dana BOS tersebut sudah sesuai juknis dan juklaknya? , jika kita temukan ada indikasi korupsi, kami akan mengadukannya ke aparat penegak hukum, ” tegas Yeti.
Sebelumnya, dari pengamatan awak media ini, di salah satu sekolah milik pemerintah yakni SD Negeri101821 Pancur Batu kondisi gedungnya sangat memprihatinkan, banyak plaponnya yang bolong dan mau jatuh,. Ironisnya, menurut salah seorang warga sekitar hal ini sudah berlangsung lama.
“Sudah lama itu bang, kepala sekolahnya seperti gak mau tahu dengan kondisi srkolahnya, ” ucap pria sedikit kurus yang minta namanya dirahasiakan, Kamis (28/02/2024).
Sementara itu, kepala sekolah berinisial S saat hendak dikonfirmasi terkait kondisi sekolahnya tidak berada ditempat.
“Bu kepsek lagi diluar bg, ” ujar salah seorang guru kepada awak media ini. (R)
