Deli Serdang, Triknews.co,- Sinda Mangapul (39) tahun,warga Dusun IV Barat B Jl Lembaga Pemasyarakatan Desa Tanjung Gusta Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang terus hidup dirundung malang melintang
Tiga tahun lamanya, tidak lagi melakoni pekerjaannya sebagai pemulung barang rongsokan (botot) Pasca kecelakaan lalulintas (lakalantas) yang menimpanya sejak tahun 2020.
Sampai sekarang Sinda Mangapul masih merasakan sakit pada bagian pinggang yang diduga akibat keretakan pada tulang hingga membuatnya berjalan maupun duduk masih terasa ngilu.
Ini sempat menjadi konsumsi Publik sebab tergeletak di rumahnya dalam keterbatasan yang tidak berdaya dalam mengakses layanan kesehatan pihak Rumah Sakit hingga dipulangkan dari Rumah sakit karena tidak memiliki uang,
Beruntung info ini sampai ke tangan aktivis Sosial Uba Pasaribu yang kemudian menerus pengurusan pada pihak Jasaraharja dan Polantas Diski. Melalui Bripka P Tarigan yang langsung turun tangan dengan mobil ambulance klinik Paberna membawa Sinda Mangapul menuju Rumah Sakit.
“Seminggu ini anak dan suamiku sakit dan sayapun kurang tidur mengurus mereka, akupun munmen sekarang tak ada lagi uang kami berobat,” tangis pilu Esra Nurlina Butarbutar isteri Sinda Mangapul Nadapdap kepada awak media yang datang mengunjunginya.
“Aku hanya seorang diri, kerja serabutan yang penting halal, kami bisa makan tambah lagi dua adik kami masing masing broken home ditinggal pergi suaminya sama anak mereka. Jadi, kami tumpuan hidupnya, ini yang buat saya makin drop,” terangnya
Untuk biaya sehari hari saja sudah kewalahan konon mau bayar tunggakan BPJS, itupun sudah kami urus dan ajukan ke Dinas Sosial Kab Deli Serdang agar beralih ke KIS Pbi namun sampai sekarang belum juga keluar
“Percumalah rombongan dari Dinas Sosial Kab Deli Serdangpun sudah datang ke Rumah kami ini untuk verifikasi data, tapi sampai sekarang pun KIS kami belum beralih ke KIS Pbi,” ungkapnya pada Media.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Deliserdang, Siti Rahma Bancing saat hendak di konfirmasi media Triknews.co, tidak berada di Kantornya.
Pun begitu, melalui operator Wahyu mengatakan pihaknya sudah menangani kasus Sinda.
“Ini sudah kami usulkan tapi ketika kami cek datanya NIK-nya tak online,” ucapnya.
Awak media ini sampai Jumat malam (06/01/2023) sekira pukul 22 00. Wib terus memantau keadaan Sinda Mangapul yang kondisinya demam tinggi di rumahnya dan hanya diolesi minyak oleh isterinya.
Kondisi yang dialami Sinda Mangapul, seorang pemulung barang botot yang tidak mampu berobat atas penyakit akibat lakalantas di Deli Serdang, merupakan salah satu potret Negara yang terbukti belum sepenuhnya hadir melindungi rakyatnya yang berkesusahan.
Demikian disampaikan Dr Sonny W Manalu selaku Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, yang juga mantan Staf Ahli Mensos RI, ketika diminta keterangan oleh Media seputar nasib yang dialami Sinda Mangapul warga Sunggal Deli Serdang.
Dikatakanya, seharusnya Pemerintah Daerah Deli Serdang melalui Instansi terkait, yakni Dinsos dan Dinkes harus proaktif melakukan jemput bola dalam langkah penanganan.
Sesuai UU Sistem Jaminan Sosial Nasional, maka setiap warga miskin yang tidak mampu membayar iyuran jaminan kesehatan, maka Negera dalam hal ini Pemerintah berkewajiban mengambil alih tanggung jawab dengan memfasilitasi membayarkan iyuran jaminan kesehatannya.
Dan rakyat miskin yang dijamin Negera iuran Jaminan Kesehatannya, disebut Penerima Bantuan Iyuran disingkat PBI. Jika pemerintah termasuk Pemerintah Daerah lalai bahkan abai melakukan tindakan, apalagi tidak memasukkannya kedalam DTKS (Data Kesejahteraan Sosial) padahal sudah memenuhi syarat.
“Pemda dapat di gugat secara Hukum. Sebab bisa disebut dengan sengaja menelantarkan Rakyatnya sendiri,” kata Sonny Manalu dengan nada prihatin.
Sonny mengapresiasi kegigihan Uba Pasaribu, aktivis sosial yang tidak lelah melakukan pendampingan bagi masyarakat marginal di Medan dan Deli Serdang.
“Saya akan bela dan dukung Bapak Uba dalam misi mulia yang dilakukannya,” kata Sonny mengakhiri pernyataannya.
Dilain sisi, Uba Pasaribu mengatakan saat ini banyak masyarakat marginal yang belum merasakan kehadiran negara dalam kehidupan mereka.
“Betapa lemahnya negara Jika masih banyak warga miskin yang belum memiliki KIS, di lain pihak banyak pula kami temukan dengan membayar kepada seseorang bisa mendapat KIS Pbi, inikan kelemahan Negara,” tandasnya.
Uba Pasaribu berharap ada masyarakat yang tergerak hatinya serta mengulurkan tangan membantu keluarga ini membayarkan tunggakan BPJS-nya, agar keluarga yang lagi kesulitan ini dapat terbantu melalui Rek BRI 338301041929531 an. Esra Nurlina Butarbutar. (RS)
Editor : Jonter Sinaga