BerandaDaerahLapor Pak Menteri ! Murid SDN 105303 Desa Mardingding Julu Deli Serdang...

Lapor Pak Menteri ! Murid SDN 105303 Desa Mardingding Julu Deli Serdang Belajar di Lokasi Kandang Ternak dan Bau, Jawaban Korcam???

Author

Date

Category

Deli Serdang, Triknews.co- Untuk menciptakan generasi bangsa yang sehat dan pintar tentunya sangat dibutuhkan faktor-faktor yang mendukung seperti fasilitas sarana belajar mengajar dan lingkungan yang baik dan sehat.

Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan sudah berupaya  semaksimal mungkin berupaya untuk mewujudkannya demi untuk kemajuan anak bangsa  termasuk juga penyediaan sarana dan prasarana.

Seperti diketahui, saat ini, dari mulai tingkat Pendidikan Usia Dini (PAUD) sampai pada Sekolah Menengah Atas (SMA) semuanya  mendapat kucuran dana Bantuan Operasi Sekolah BOS) yang mana dalam penggunaannya pemerintah mengharapkan benar-benar digunakan untuk penunjang pendidikan yang tepat sasaran sesuai dengan juklak dan juknis.

Namun hal ini tampaknya tidak berlaku pada SD Negeri 105303 Desa Mardingding Julu, kecamatan Sibiru-Biru kabupaten Deli Serdang  dimana sekolah yang biasa mereka tempati untuk menimba ilmu sekarang dipakai untuk menyimpan alat-alat  PT. Hanesa Prima sebuah perusaahan tambang.

Ironisnya, para pelajar itu saat ini dipindahkan ke sebuah jambur (lost pesta) di samping kantor kepala desa Mardingding julu dan dari pengamatan awak media lokasi, kondisi tempat belajar para murid ini juga ada kandang babi dan kotoran anjing banyak bertebaran  sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap, dan hal ini sudah berjalan 1 tahun lebih.

Lokasi belajar murid disalah satu ruangannya (kotak ujung) berupa kandang babi (Foto/Tim)

Salah seorang orang tua murid br Hombing mengungkapkan kekecewaannya kepada awak media di lokasi sekolah lama, dikatakannya ia dan beberapa orang tua siswa sudah berulang kali menyampaikannya baik kepada kepala sekolah dan instansi lainnya, namun belum ada tanggapan.

Gedung sekolah yang berubah fungsi. (Tim)

“Sudah pernah kami demon, sama camat Sibiru-Birupun udah kita sampaikan, kami dudukkan anak kami di depan sekolah itu, tapi orang yang disitu bilang, jangan bu, disini ada bom bahaya nanti, katanya, tolonglah kami pak, suami saya dari kecil sudah disini, sekolah disini, jadi kami sangat sedih sekolah ini tidak berfungsi lagi, sudah dipakai perusahaan, tapi kenapa anak-anak kami tidak disediakan tempat belajar yang layak, di tempat dijambur itu, pagi-pagi banyak kotoran binatang bau, karena itu banyak yang sudah pindah ke sekolah lain, ini baru pulang kami rapat tadi biar dibuat jaringlah  kandang vabipun ada di samping anak-anak belajar” ucapnya dengan wajah sedih seraya meminta awak media membantu mempublikasikannya. Rabu (10/05/2022).

Sementara, kepala sekolah Rencana br Tarigan yang dikonfirmasi awak media dilokasi tempat belajar murid juga mengungkapkan keluh-kesahnya, ia mengatakan sudah menyampaikan hal ini kepada atasannya namun sampai sejauh ini tampaknya belum ada solusi.

“Kitapun sedih, lihat anak-anak  ini belajar, bagaimana lagi mau kami bilang, sudah kami laporkan sama pak Samsuar, katanya tunggu saya telepon pihak perusahaan, taoi sampai sekarang gak ada kabarnya, saya baru tiga bulan jadi kepala sekolah di sini, kamipun sudah susah kalinya bu melihat kondisi ini, jadi tolonglah kami bapak ibu” ucap br Tarigan yang baru menjabat sekitar 6 bulan dengan wajah sedih yang saat itu ditemani dua orang guru yang turut bersamanya.

Mantan Koordinator Pendidikan Kecamatan (Korcam) Sibiru -Biru F Laia  saat dikonfirmasi awak media mengatakan sudah melakukan rapat dengan pihak terkait namun permintaan para orang tua murid belum dapat terpenuhi karena faktor berbagai hal.

“Itu sdh berulang kalinkita rapat dgn masyarakat tentang tempat belajar siswa kita bu bersama dgn pihak BWS dan pemeeintahan desa, dalam keswpakatan itu pihak Bws akan melakukanpenyekatan jambur di dusun 3 menunggu pekeraan yg dilakukan oleh pihak BWS selesai dilokasi sekolah itu,” ucapnya melalui pesan whats app.

Punbegitu, saat awak media menanyakan juklak dan juknis  penggunaan dana BOS yang sekolah itu terima selama satu tahun dengan kondisi murid dan sekolah seperti itu, jawaban mantan Korcam Sibiru-Biru ini sepertinya kurang relevan dengan apa yang ditanyakan dan terkesan mengalihkan pembicaraan.

“Namun berbagai usaha kita lakukanpendekatan dgn.masyarakat ada yg swtuju ada jg yg tdk setuju, shg pihak BWS tdk beranimwlalukan penyekatan bu, bahkan matetial yh mau digunakan untuk penyekatan itu ssh sempat di antar klokasi jambu,namu ada penolokan sebagian masyarakat shg tertunda lg bu.

Lanjut Laia, Sampai saya pindah kegiatan itu tetap maaih tertunda
Ngm dhn perawatan gedung bu sementara gedungnya sdh di ganti rugi sama pihak BWS kpd pemkab deli serdang bu

Kalau di lokasi sekolah saat ini blm bisa dilakukan pembangunan RKB krn pekerjaan di lokasi tersebut blm tuntas bu.

Masih Laia, Sementara untuk penyekatan ruang jambur sbgian masyarakat tdk menywtujui penyekatan bu.
Makanya kita cari jln terbaik untuk menanggulangi itu bu namun tdk semua sependapat dgm kita shg tertunda semua program penyekatan jambut itu sbgai tempat bljar sementara dari siswa kita bu.tka

Bukan situasi seperti itu ug kiya inginkan bu cuma ken situasi pekerjan dilokasi sekolah itu blm memungkin untuk KBM, tulis Laia.

Di lain sisi, salah satu korcam dinas pendidikan di Deli Serdang berinisial B ketika diminta tanggapannya terkait penggunaan dana BOS dengan kondisi dan situasi sekolah seperti ini mengatakan tidak mungkin bisa digunakan sebagaimana peruntukannya.

“nah, kan disini masalahnya.
kalaupun ada dana BOS nya sementara sekolahnya dikuasi perusahaan, bagaimana memperbaiki atau merawatnya.
enggak mungkin juga kandang hewan tsb mereka rawat dengan mempergunakan dana BOS
🙏🙏🙏,” tulisnya. (Tim)

(Tim)

 

 

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent comments

- Advertisement -spot_img