Humbahas, Triknews.co,– Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, SE turun ke lokasi kecamatan melakukan rapat dalqm menurunkan angka stunting di Aula Puskesmas Pakkat, Sabtu (04/03/2023).
Bupati Humbahas menerangkan Kecamatan Pakkat banyak jenis sayuran, buah-buahan seperti durian dan salak. Tapi kenapa masih ada stunting. Seharusnya tidak pantas lagi ada ditemukan kasus stunting di Pakkat.
Untuk menurunkan angka stunting secara bertahap katanya, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk Bidan Desa bersama Kepala Desa dan perangkatnya mendata wargan yang stunting.
“Data dengan identitas jelas, tapi masyarakat juga jangan mengaku stunting padahal tidak hanya demi bantuan. Disitu kejelian pendata. Stunting bukan aib. Kalau sudah terdata, maka dana desa bisa dianggarkan untuk keperluan stunting berupa pemberian makanan tambahan,” tegas Dosmar
Dikatakanya, dengan pelayanan intens secara bertahap angka stunting bisa menurunkan angka stunting di Pakkat. Melayani harus sepenuh hati, sepenuh pikiran dan saling kerjasama.
“Bekerja secara Tim, Tidak sepihak tapi berbagai pihak. Gampang ini dilaksanakan kalau punya hati dengan kerja serius. Harus diurus benar-benar supaya stunting menurun,” tambah Dosmar.
Bupati Dosmar menekankan pada Dinas Kesehatan, Puskesmas, Bidan Desa dan Kepala Desa benar-benar serius menanggulangi stunting di wilayah tugas masing masing
“Dampaknya, bukan besok, bukan tahun depan, tapi lima tahun bahkan 30 tahun kedepan akan jelas telihat khasiat dari kerja keras sekarang” tegas Bupati Humbahas.
Diskusi bersama Bidan Desa dan Kepala Desa.
Dinas Kesehatan P2KB, Camat, seluruh Bidan Desa dan Kepala Desa melakukan rapat bersama dalam percepatan penanganan dan pencegahan balita stunting.
Kadis Kesehatan P2KB dr Gunawan P Sinaga mengatakan bahwa seluruh peserta dalam rapat, memiliki komitmen untuk bersinergi upaya pengendalian angka stunting diwilayah desa masing masing
Dikatakan, Camat, Kepala Puskesmas dan seluruh Kepala Desa wajib melakukan rapat koordinasi rutin sekali sebulan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Alhasil, Kepala Puskesmas akan menugaskan 1 orang staf Puskesmas sebagai Ibu atau Bapak asuh penanggungjawab dalam 1 desa untuk pendampingan balita stunting di wilayah binaannya.
“Seluruh Bidan Desa harus memberi edukasi mengenai stunting secara rutin disetiap tempat ibadah di wilayah kerja masing-masing. Memiliki antropometri di setiap posyandu,” jelas dr Gunawan
Kemudian, Kepala Desa menyiapkan anggaran desa untuk pengusulan JKN bagi ibu hamil dan balita dibawah usia 2 tahun yang belum memiliki BPJS dab pengadaan antropometi standar dari dana desa
Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Makden Sihombing, S.Sos, Kadis Pendidikan Drs Jonny Gultom, Plt Kadis PMDP2A Parman Lumbangaol, ST, Kadis Kominfo Batara F Siregar, SE bersama Camat Pakkat Ida Hayanti Marbun, Kepala UPT Puskesmas Pakkat Cahaya Purba, SKM,
