Banda Aceh : Trik News.co – Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar sidang terbuka senat akademik dalam rangka pengukuhan Profesor. Sidang dipimpin oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan. Pengukuhan ini dilaksanakan di Gedung AAC Dayan Dawood pada tanggal 27 Februari 2023 beberapa waktu lalu. Adapun nama-nama yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ir. Normalina Arpi, M.Sc , Prof. Dr. Ir. Ashabul Anhar, M.Sc , Prof. Dr. Ichwana, ST, M.P , Prof. Dr. Ir. Hamdani, M.T dan Prof. Dr. drh. Sugito, M.Si.
Rektor Universitas Syiah Kuala dalam sambutannya mengatakan, keberhasilan untuk mencapai jabatan fungsional professor telah menambah jumlah professor di Universitas Syiah Kuala. Laju pertumbuhan jumlah professor yang lahir dari kampus USK secara konsisten terus terjaga bahkan cenderung meningkat beberapa tahun terakhir meski dengan berbagai kendala serta keterbatasan yang disebabkan oleh pandemic covid 19 beberapa tahun sebelumnya.
Saat ini Universitas Syiah Kuala sudah memiliki 122 profesor yang tersebar pada hampir seluruh Fakultas yang ada di USK. Rektor berharap seluruh professor baru USK bisa memberikan kontribusi penting bagi kampus maupun masyarakat serta dapat berkiprah secara optimal sesuai kepakaran masing-masing yang ditunjukan kepada kemaslahatan manusia dan bangsa. Salah satu professor yang berkiprah untuk kemaslahatan bangsa dengan kepakarannya ialah Prof. Dr. Ir. Normalina Arpi, M.Sc yang telah melakukan berbagai upaya dalam pengembangan tekhnologi dalam hasil pertanian dan pemamfaatan limbah pertanian.
Kemudian Prof. Dr. Ir. Ashabul Anhar, M.Sc dengan kepakarannya mencari strategi untuk mempertahankan produksi kopi arabika di dataran tinggi gayo. Dengan terganggunya produksi kopi secara global yang terjadi akibat perubahan iklim, Prof. Anhar menjawab dengan menemuka cara meningkatkan produktifitas kopi melalui intensifikasi dan penerapan budidaya kopi yang adaptif terhadap perubahan iklim dengan pola agroforestry dan meningkatkan hubungan harmonisasi antara koperasi serta membangun pola perhutanan sosial.
Selanjutnya, Prof. Dr. Ichwana, S.T, M.P mendedikasikan pemikirannya pada pengelolaan sumber daya lahan dan air dalam pembangunan pertanian. Prof. Dr. Ichwana, S.T, M.P menerapkan konsep ekohidrologi setelah melihat kurang optimal penyelesaian pengolahan air dan lahan. Konsep ini mengintegrasikan 4 elemen seperti air, keanekaragaman hayati, jasa ekosistem kemasyarakatan serta ketahanan perubahan iklim dan dampak manusia untuk ketahanan lingkungan.
Kemudian, Prof. Dr. Ir. Hamdani, M.TRektor Universitas Samudra (UNSAM) yang juga mendedikasikan ilmunya tentang penyelamatan lingkungan dengan menempatkan penelitiannya tentang efisiensi energi dalam bangunan Gedung dengan material berubah fasa. Kajian ini sangat relevan mengingat Indonesia konsumen energi terbesar di asia tenggara yang menggunakan energi hampir sebesar gabungan Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Kajian Prof. Dr. Ir. Hamdani, M.T menunjukkan bahwa konsumsi energi listrik pada bangunan untuk penggunaan AC, Pencahayaan, dan penyediaan air adalah penyumbang terbesar energi pada sektor komersil. Dalam gagasannya cemerlangnya rektor UNSAM Prof. Dr. Ir. Hamdani, M.T menemukan bahwa penggunaan material penyimpan panas Phase Chage Material (PCM) dari golongan tertentu yang ditempatkan dalam permukaan bangunan gedung berhasil menyimpan energi panas dalam dinding ataupun komponen lain dalam bangunan.
Hal ini akan mampu mempertahankan suhu dalam ruangan ke suhu yang diinginkan sepanjang hari dan yang terpenting beban penggunaan mesin pendingin menjadi minimum yang berujung pada efisiensi penggunaan energi. Maka penelitian Prof. Dr. Ir. Hamdani, M.T menjadi sangat penting dan patut kita apresiasi.
Temuan ini menjadi salah satu jalan keluar untuk menekan penggunaan energi yang berlebihan. Jika temuan ini disebarkan dan direalisasikan maka akan memberi pengaruh besar pada penggunaan energi di Indonesia. Terakhir, Prof. Dr. drh. Sugito, M.Si yang mendalami dampak pemanasan global terutama pada sector peternakan.
Prof. Dr. drh. Sugito, M.Si menemukan penggunaan aditif fitogenik yang berasal dari nabati dengan kandungan anti oksidan tinggi yang dapat membantu mencegah dan memperbaiki efek stress panas pada ternak. Kajian Prof. Dr. drh. Sugito, M.Si memberi kontribusi penting dalam mendorong produktivitas ternak dengan tetap ramah lingkungan di tengah ancaman pemanasan global. (B.01/hms)