JAKARTA, Triknews.co,- Hilirisasi industri yang merupakan target pemerintah ternyata tidak mampu secara maksimal menyerap tenaga kerja lokal. Robot akan menjadi alternatif menggantikan tenaga manusia
Hal ini mendapat sorotan tajam dari Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Pasalnya, robot telah digunakan untuk mengganti peran manusia dan tenaga kerja orang asing. Pada Kamis (26/01/2023).
“Kita sqyangkan tenaga robot menggeser kedudukan tenaga kerja manusia dengan alasan target produktivitas. Padahal, inti dari hilirisasi industri adalah menyerap tenaga kerja lokal semaksimal mungkin,” ujar LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, kebijakan yang mendorong hilirisasi energi menjadi skala prioritas dengan pertimbangan beberapa hal yang sifatnya substantif.
LaNyalla juga mengingatkan, meskipun hal ini merupakan sebuah pilihan, tetapi harus menjadi perhatian sebagai kedaulatan industri. Seberapa besar kemampuan menyerap tenaga kerja lokal yang berimplikasi pada penekanan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Jika industri energinya ada di Indonesia, sedangkan pemilik modalnya negara asing dan tenaga ahlinya orang asing dengan menggunakan teknologi robot yang diciptakan negara asing, maka apa yang menjadi target capaian kita terkait dengan hilirisasi industri energi ?,” pungkas LaNyalla dengan tanya
Sebelumnya, dikatakan realisasi investasi di Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun atau tumbuh 34 persen. Akan tetapi, investasi yang tinggi tidak berdampak pada penyerapan pasar tenaga kerja lokal yang signifikan.
“Permasalahan terjadi adalah masuknya tenaga kerja asing menjadi penyebab tidak ada keseimbangan dengan tingginya PHK,” tandas LaNyala
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah menekankan, akan fokus dalam melakukan hilirisasi industri berorientasi pada energi hijau.
Oleh karenanya, untuk meningkatkan produktivitas di dalam negeri dibutuhkan teknologi alias robot buatan. Konsekuensi adanya hilirisasi industri di dalam negeri, kata Bahlil, sudah pasti tidak akan lagi menggunakan tenaga kerja yang bersumber dari tenaga manusia.(lies)
Editor : Jonter Sinaga