Oleh: Dr. Rudi Sinaga, S.sos, MS.i
Dewan Pakar PPTSB Pusat.
Dewan Pakar Pemuda Pancasila Sumut,
Dewan Pakar GM Pujakesuma
Ketua DPP PMS
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan suksesi karir dan kesejahteraan ekonomi keluarga menjadi prioritas pencapaian Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dot Boru Indonesia (PPTSB-Indonesia) hal ini diungkapkan oleh Pengurus Pusat Dewan Pakar PPTSB Indonesia Dr. Rudi Salam Sinaga, S.Sos,.M.Si. Menurut Dr. Rudi Sinaga kehidupan globalisasi dengan segala perkembangan dan dampak yang ditimbulkan harus di respon dengan cara yang tepat. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari globalisasi adalah perubahan perilaku dan pola pikir manusia baik secara personal maupun dalam unit organisasi.
Perguruan tinggi salah satu wadah untuk menempah perilaku dan pola pikir. Globalisasi dan dampaknya bisa saja memengaruhi trend maupun culture dalam perguruan tinggi. Hal ini lumrah bila kita melihat perguruan tinggi sebagai unit organisasi yang di operasikan oleh manusia dengan dampak dari globalisasi. Dampak plus-minus dari globalisasi secara perlahan mulai membentuk lingkungan dengan trend culture “baru”. Pada keadaan ini sistem nilai-norma yang semula berlaku menjadi pedoman kini bergeser pada nilai-norma yang baru bahkan sulit untuk di terima logika. Sebagai contoh beberapa tayangan di media sosial yang tidak mendidik cenderung jauh dari nilai-norma budaya. Keberadaan organisasi kesukuan hingga persatuan marga telah teruji lintas jaman mampu menjaga dan memelihara nilai-norma yang mendidik generasi penerus. Dengan sumber daya yang melekat pada organisasi kesukuan atau marga tidak sulit untuk mewujudkan konsep kemitraan strategis antara PPTSB dengan dunia perguruan tinggi swasta.
Struktur organisasi PPTSB yang bertingkat dari tingkat sektor, cabang, wilayah provinsi hingga kepengurusan pusat menggambarkan kiprah secara nasional. Jumlah keanggotaan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia secara kuantitas memiliki segmentasi keanggotaan di setiap provinsi. Dunia pendidikan pada sektor perguruan tinggi swasta memerlukan “pasar” untuk mensosialisasikan “brands” perguruan tinggi dalam upaya mendapatkan jumlah mahasiswa yang banyak sesuai rasio. Efektifitas komunikasi organisasi kesukuan untuk menyampaikan “brands” lembaga perguruan tinggi kepada kalangan anggota internal organisasi cenderung berjalan efektif. Keadaan ini memiliki kemiripan ketika sumber daya organisasi kesukuan turut serta dalam mencalonkan figur untuk jabatan legislatif di pemilu.
PPTSB dengan sumber daya yang melekat didalamnya berupa jumlah keanggotaan se Indonesia, aset organisasi, jejaring sosial, jejaring ekonomi politik dan beragam latar belakang sumber daya manusia harus dilihat sebagai kekuatan dalam mempengaruhi lingkungan sekitar. Secara khusus terhadap lembaga perguruan tinggi swasta untuk kemajuan generasi marga sinaga, boru sinaga dan bere sinaga. Layaknya menghadapi sebuah perusahaan, selain aktivitas produksi sebuah perusahaan memerlukan “pasar” atau konsumen. Dengan kuantitas jumlah marga sinaga, boru sinaga dan bere sinaga pada PPTSB tentu kuantitas ini sangat potensial dilihat sebagai “pasar” bagi lembaga pendidikan swasta.
Menurut Dr. Rudi Sinaga seperti beberapa lembaga peringkat jurnal ataupun lembaga peringkat kampus telah memberikan indikator sebagai alat ukur. Secara internal organisasi kesukuan atau marga juga perlu memberikan indikator kualitas yang diinginkan seperti potongan biaya kuliah, mutu pendidikan, pelayanan, keterlibatan dalam merumuskan kurikulum berbasis kearifan lokal dan lain sebagainya. Sumber daya yang di miliki PPTSB diyakini oleh Dr. Rudi Sinaga akan dapat mencapai kemitraan strategis dengan dunia perguruan tinggi swasta. Salah satu bentuk realisasi kerjasama ini telah terwujud bersama Akademi Pariwisata Nusantara Medan (APN-Medan) yang berlokasi di jalan Jamin Ginting-Medan Tuntungan. Menurut penjelasan Direktur APN-Medan Roy Kapti Karo Karo, S.Pd.,MM bahwa APN-Medan memberikan potongan biaya kuliah yang cukup besar bagi anggota PPTSB. Hal ini disampaikan langsung Direktur APN-Medan kepada Dr. Rudi Sinaga selaku Dewan Pakar PPTSB Indonesia.