Langsa : Trik News.co – Informasi diperoleh media ini menyebutkan, sambungan listrik Kantor Tuha Peut Gampong Meutia Kecamatan Langsa Kota-Kota Langsa terpaksa harus diputuskan untuk sementara waktu karena menunggak bayar selama dua bulan.
Menurut masyarakat, hal tersebut sangat disayangkan bisa terjadi, terlebih ditengah-tengah guliran dana desa yang besarannya juga tidak terhitung sedikit jumlahnya dalam pertahun.
Menurut perkiraan, satu milyaran lebih uang desa setiap tahunnya mengalir, namun hal-hal kecil biaya operasional Tuha Peut tidak cukup terpenuhi hingga akhirnya sambungan arus listrik pun menjadi sasaran pemotongan pihak PLN.
“Tidak ada lagi uang buat bayar listrik yang sudah menunggak selama dua bulan, biaya oprasional Tuha Peut yang bisa kami ajukan untuk dianggarkan oleh pihak desa jumlahnya tidak sesuai kebutuhan oprasional, ungkap Hendri salah satu anggota Tuha Peut membenarkan.
Lanjut dia lagi, “saya sudah sampaikan kepada geuchik dan juga kepada Kaur keuangan terkait pemotongan arus listrik kantor kami untuk mencari jalan keluar dari mana anggaran bisa diambil sementara waktu supaya listrik yang sudah diputuskan oleh PLN bisa disambung kembali.
“Namun tidak juga ada solusi, mereka malah memerintahkan Ketua Tuha Peut menanggulangi dulu pembayarannya dikarenakan dana desa sudah tidak tersedia lagi di tahun berjalan tahun 2022 tahun ini, pungkas Hendri anggota Tuha Peut menyesalkan kejadian itu.
Sementara itu Ketua Tuha Peut Gampong Meutia Kecamatan Langsa Kota-Kota Langsa Drs H Anwar Hasan yang dijumpai di Kantornya Selasa kemarin (22 November 2022), kepada wartawan juga membenarkan hal tersebut.
“Ya benar, sudah diputuskan arus listrik karena belum bayar selama dua bulan, untuk saat ini kami juga tidak ada uang lagi menanggulangi pembayaran itu, ucap Ketua Tuha Peut Drs H Anwar Hasan singkat menutup konfirmasinya kepada wartawan.
Terpisah, Geuchik Gampong Meutia H. M.Yusuf Hamid yang dijumpai dikantornya, Rabu (23/11), mengatakan, “kami pihak desa sudah merealisasikan biaya oprasional untuk TPG Gampong sesuai yang diajukan.
“Adapun untuk pembayaran listrik dalam setahun sesuai yang di ajukan yaitu sebesar Rp 900.000,- rupiah, uang tersebut sudah kami serahkan kepada mereka, sebut Geuchik H. M.Yysuf Hamid menerangkan.
“Karenanya, timpal geuchik lagi, terkait segala kebutuhan biaya operasional Kantor Tuha Peut seperti untuk membayar listrik, hal itu sudah menjadi tanggung jawab mereka membayarnya.
“Saat ini, pihak desa sudah tidak ada lagi anggaran untuk membantu pembayaran listrik yang sudah menunggak selama dua bulan dan kini sudah diputuskan oleh PLN, pungkas H.M Yusuf Hamid Geuchik Gampong Meutia. (B.01)