Langsa l TrikNews.Co l—- Pelabuhan Kuala Langsa yang berada dipersisir barat, Kec.Langsa Barat Pemko Langsa, di era tahun 70 an dan bahkan jauh sebelumnya pelabuhan tersebut menjadi salah satu tempat aktifitas bisnis ekspor import oleh pelaku usaha terutama kayu arang.
Namun seiring waktu berjalan dengan adanya larangan pembalakan hutan mangrove sebagai bahan baku utama untuk dijadikan arang, hal tersebut akhirnya berdampak kepada menurunnya hasil produksi, tak ayal secara perlahan bisnis ini pun dengan sendirinya terhenti.
Kala itu, sarana angkutan laut yang beroperasi untuk mengangkut barang-barang yang akan dibawa dan dijual kenegeri tetangga seperti Malaysia, Singapor, dan negeri tetangga lainnya tersebut dilakukan mempergunakan kapal Tongkang, tak ada kata sulit saat itu semua berjalan tanpa hambatan.
Kuala Langsa yang dulunya bernama “Pulo Rawa, akses transportasi untuk bisa sampai ke lokasi tersebut bermodalkan jasa angkutan kereta api.
Hal ini dikarenakan akses jalan kelokasi tersebut belum tersedia layaknya seperti saat sekarang ini. Karenanya transportasi kereta api menjadi hal penting kala itu untuk kelancaran aktivitas hidupnya pelabuhan tersebut.
Sementara itu pada tahun 1981 Pemerintah pusat melalui dinas terkait menolehkan sedikit perhatiannya agar pelabuhan itu bisa kembali hidup dengan melakukan reklamasi pengerukan dan penimbunan lokasi yang saat itu masih rawa-rawa.
Kemudian tepatnya pada tanggal 25 Juni 1981 Direktur Jendral Perhubungan Laut yang dijabat oleh Pongky Soehardjo melakukan peresmian pemanfaatan alur pelayaran yang merupakan bantuan dari Presiden RI Muhammad Soeharto.
Perjalanan panjang guna menghidupkan kembali sarana angkutan laut melalui pelabuhan Kuala Langsa selepas diresmikan tahun 1981, hal itu tidak terlaksana sesuai yang diharapkan.
Beberapa pucuk pimpinan yang pernah menjabat dan menjadi orang nomor satu di Kota Langsa, merekapun terkesan tak berdaya untuk mengaktifkan kembali sarana pelabuhan Kuala Langsa, dan kemudian bagaimana upaya untuk menghidupkan kembali pelabuhan tersebut dibawah kepemimpinan Umara, tunggu ulasan sorotan berikutnya, demikian sekilas. (Boy)