Langsa I TrikNews.Co l—– Permintaan 3 fraksi, yakni fraksi Partai Golkar, Fraksi Langsa Bermartabat dan fraksi Demokrat dalam sidang pandangan fraksi di gedung paripurna janganlah terkesan menindas tenaga kontrak dengan usulan pemutusan hubungan kerja.
Demikian ditegaskan Ketua LSM Barisan Muda, Tarmizi, S.Sos.I saat seruput kopi disalah satu cafe dengan beberapa awak media menanggapi ikhwal usulan 3 fraksi yakni Golkar, Demokrat dan Langsa Bermartabat untuk pemutusan hubungan kerja dan evaluasi tenaga kontrak sejumlah 50% dari jumlah 3500 orang di beberapa SKPD Pemko Langsa. Rabu (13/10) malam.
Menurutnya, harusnya dalam menggenjot PAD kota Langsa, anggota DPR Langsa harus berfikir cerdas dan rasional untuk mencari solusi meningkatkan pendapatan kota Langsa, bukan malah usulan konyol yang menimbulkan masalah baru dengan merumahkan tenaga kontrak.
Tarmizi mengatakan, dari pada tenaga kontrak yang dikurangi, lebih baik anggaran pokir yang dihilangkan sebab lebih banyak dana pokir dari pada gaji tenaga kontrak yang tidak sebanding nilainya. Atau kalau perlu kurangi perjalanan dinas anggota DPRK Langsa dengan uang rakyat serta hapuskan sewa mobil anggota DPR Langsa.
“Kita kecam sikap 3 fraksi DPRK ini, harus dilihat dengan pikiran jernih bahwa tenaga kontrak yang hanya berpenghasilan Rp1.300.000,- masih bisa menghidupi keluarganya. Kita minta Walikota untuk mempertimbangkan permintaan konyol 3 fraksi DPRK Langsa tersebut”, pinta mantan aktivis kampus ini.
Kemudian, kita patut menduga ada kepentingan terselubung dibalik usulan 3 fraksi anggota dewan tersebut, apakah ini kepentingan untuk menaikan pokir atau dugaan agar dapat menganggarkan sewa mobil atau hal lainnya untuk kepentingan Fraksi tersebut.
“Sekali lagi kita minta Walikota Langsa Tgk Usman Abdullah SE jangan menganulir usulan 3 fraksi DPRK Langsa tersebut, sebab dikhawatirkan akan banyak lagi beban pengangguran nantinya di Kota Langsa”, imbuhnya. (Boy)
