Sanana, Triknews.co-Tidak banyak yang mengetahui bahwa Aksi (Demonstrasi-Red), sejumlah kelompok Masyarakat bersama Bakal Calon (Balon) Kepala Desa (Kades) yang menolak hasil Screening dan menuntut Penundaan Pilkades berakhir dengan Tindakan Anarkis oleh Oknum Massa Pendemo, Kamis (15/4).
Ketika ditemui Oma Ester Tanka, Ibunda dari Bupati Aktif Hendrata Thes yang menjadi Korban Aksi anarkis Oknum Pendemo Tolak Pilkades Serentak seperti masih menyisakan rasa takut dan trauma atas kejadian kemarin.
”Saya tidak tau maksud dong (mereka) apa, datang langsung parkir mobil dengan sound system besar bataria, Saya kaget mengira ini ada apa”, ungkap Oma Ester dengan logat Sula yang kental sekali.
Oma Ester yang mengaku berusia 70 Tahun lebih, memilih untuk menghindari para Pendemo, dengan menutup Toko, untuk itu sempat terjadi tarik-menarik rolling door antara Oma Ester dengan Oknum Pendemo.
”Saya seng (tidak) paham maksud mereka apa, dan salah saya apa, kenapa saya menjadi sasaran, apa itu dibenarkan mereka berlaku seperti itu”, Lanjut Oma Ester.
Oma Ester mengaku sedih, para Pendemo seperti tidak memiliki orang tua seperti dirinya, bagaimana andai orang tua mereka diperlakukan demikian.
Sementara itu awak Media yang mengetahui adanya Tindakan Anarkis dari Oknum Peserta Demo Tolak Pilkada Serentak sempat menyaksikan Rekaman dari CCTV.
Dari rekaman tersebut, sore sekitar pukul 15.00 WIT, terlihat massa Aksi Tolak PIlkades Serentak mendatangi Toko Baru milik Oma Ester.
Dalam Rekaman CCTV tersebut, sempat Oknum Pendemo yang menggunakan Motor, berkaos Kuning, sempat mau memasukan motornya ke dalam Toko.
Selain melakukan Orasi, diduga beberapa Oknum Pendemo melakukan intimidasi ke Oma Ester, hal ini terlihat dari rekaman CCTV yang menayangkan kejadian tarik-menarik pintu.
”Dong (Mereka) berteriak apa saya tidak dengar, hanya saya menyesali perbuatan mereka”, tutup Oma Ester mengaku trauma membayangkan peristiwa kemarin. *(R)*