LampungĀ TrikNews.co-Viralnya isi chat WatsApp yang ditujukan oknum Wartawan kepada yang diduga salah seorang Kepala Sekolah di Lampung Selatan menjadi pembicaraan hangat di grup-grup WAG Wartawan, tak terkecuali di WAG Keluarga FPII Lampung.
Dalam chat tersebut terlihat bahwa Oknum Kabiro salah satu Media di Lampung Selatan ini membawa-bawa nama Kepala Dinas (Kadis) untuk memuluskan aksinya bernegoisasi dengan Kepala Sekolah.
Lalu, isi chat tersebut juga membicarakan nominal biaya berlangganan koran yang harus dibayar oleh Kepala Sekolah.
Berikut isi chat yang tersebar di WAG Keluarga FPII Lampung;
– _Aslmkum mf PK ni saya xxxx, Kabiro Media xxx Lamsel_
– _Klo mereka berkenan klo ada yg ngk sya juga punya hak jalankan tupoksi sya_
– _Klo bisa jgan sampai terlanjur naik berita, kyak gini dan dipanggil PK kadis, dan balikin biaya fotocopy, berlangganan koran dgan saya_
Namun chat tersebut terlihat tidak ditanggapi, kemudian Oknum Kabiro tersebut melayatkan chat susulan;
– _ini karna arahan PK kadis mksih bušš»šš»šš»šš»_
– _klo ibu bisa bantu harapan saya bayarnya setahun 2 kali, tahap pertama 300 persekolah, berarti 3 juta, untuk ibu yg koordinir 500, ke aku 2,5 ini uda sangat enak klo ngk mau sekali lgi saya ngk papa, dan lebih senang klo ngk bermitra_
– _jdi saya minta langganan koran kyak yg lain ngk papa, 50 ribu per bulan_
– _Jadi harapan sya ibu bisa sampaikan sama teman kepsek di gugus Kartini apa saran PK kadis, klo mereka kurang yakin bisa bel beliau, tapi klo msih ngk mau ya ngk papa_
Plt Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan, Thomas Americo saat dihubungi awak wartawan via sambungan telpon terkait isi chat yang menyebutkan ada arahan dari Kadis, dengan tegas membantah kalau dirinya memberi rekomendasi atau mengarahkan.
“Ini sudah mencatut-catut nama saya. Tidak pernah saya mengarahkan ataumerekomendasi seperti isi dalam chat tersebut,” jelasnya, Selasa (23/03/2021).
“Yang bersangkutan (oknum wartawan) saat menelpon, saya persilahkan bila ingin bersilahturami ke pikak sekolah, bukan untuk negoisasi berlangganan koran,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Prov. Lampung, Aminudin sangat menyayangkan adanya isi chat yang beredar.
“Ini sangat tidak etis dan dapat merusak profesi Pers serta media, kalaupun ada hal yang hendak dibicarakan, dikomunikasikan bisa bertatap muka langsung,” ujarnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (23/03/2021).
“Setelah saya check nama oknum Kabiro yang ada di dalam chat tersebut, Alhamdulillah bukan dari Anggota maupun Media Parnert FPII,” katanya.
Pria yang sehari-hari dipanggil Amin Kancil ini juga mendorong pihak-pihak yang merasa dirugikan namanya agar memproses secara hukum agar bisa menjadi efek jera bagi Insan Pers lainnya.
Kepada Anggota maupun 75 Media yang tergabung di FPII, Aminudin juga berpesan agar tidak terlibat dengan hal yang tidak baik seperti itu. Dia juga mengajak media patners FPII agar berhati-hati dalam menggunakan Medsos dan tetap menjalankan tugas Jurnalistiknya sesuai UU Pers No. 40 tahun 1999. (Ć)
Sumber : FPII setwil Lampung