TrikNews.co, Binjai -Lurah Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Sumarno dinilai tidak peduli kepada warganya di musim covid- 19, Hal itu dikarenakan lurah Sumarno tidak mengetahui adanya 5 warganya yang positif terpapar Covid-19 di Kelurahan Pekan Binjai, tepatnya di daerah Kampung Tanjung yang rata-rata Warganya Warga Negara keturunan.
Ketidaktahuan Lurah Pekan Binjai Sumarno diketahui di saat beberapa awak media mendatangi kantor Lurah Pekan Binjai yang beralamat di Jalan
n Tuan Syekh Ukur, Pekan Binjai. Pada saat ingin para awak media melakukan konfirmasi kepada lurah Sumarno terkait ada dugaan 5 warganya yang terpapar Covid-19, sang lurah seperti tidak peduli.
“Saya tidak tau kalau ada warganya di lingkungan Kampung Tanjung yang terpapar positip Covid-19, karena saya tidak menerima laporan,” lurah, Senin (1/3/21) Sore.
Mirisnya, Sumarno seolah-olah melempar tanggung jawab dengan mengatakan jika Kepala Lingkungan (Kepling) l yang bernama Irwansyah tidak melaporkan padanya jika ada warga kampung Tanjung Lingkungan 1 yang terpapar Covid-19.
“Saya (red.lurah) belum mengetahui. Setau saya ada dulu, Sekitar setahun yang lalu, bulan Maret 2020,” beber Sumarno, yang terlihat nafasnya tersengal sengal dan mengaku penyakitsesak nafas karena penyakit asma yang dideritanya sedang kambuh.
Namun, saat para awak media menunjukkan foto Kepling l Kelurahan Pekan Binjai bernama Irwansyah, bersama Petugas Dinkes yang sedang mencari informasi di Kampung Tanjung tentang warganya yang tertular positip virus corona -19 dimana, foto tersebut dikirim oleh Kadis Kesehatan Kota Binjai dr Sugianto Sp.Og, Selasa (23/2) lalu membuat wajah Sumarno berubah dan seperti pura-pura bingung, seakan ada di tutup- tutupin malah ia balik bertanya.
“Kapan foto itu. Siapa aja yang ada. Cobalah kirim ke HP saya, Saya kok tidak tau ya,” terang Sumarno kepada awak media sembari meminta foto tersebut untuk dikirim ke Ponsel miliknya.
Ketika ditanya, apakah pihaknya sudah menjalankan himbauan pemerintah kota Binjai agar selalu mengingatkan warganya untuk mematuhi protokol kesehatan karena di wilayahnya sering terlihat warga berkumpul, bergerombol karena disinyalir di wilayahnya ada mesin judi jenis ketangkasan ikan-ikan tepatnya di sekitar Kampung Tanjung.
Anehnya, hal ini sudah berlangsung cukup lama dan sudah bertahun namun, seakan pihak terkait tutup mata dan tentunya keadaan ini sangat berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.
Yang lebih membuat awak media merasa lebih aneh lagi, Lurah Sumarno mengatakan jika ia sudah lama menjabat sebagai Lurah Pekan Binjai yakni sejak tahun 2017 namun selama ini ia mengaku hanya melakukan surat- menyurat dan tidak ada melakukan kerjasama secara langsung dengan polsek Binjai kota terkait hal ini.
“Pemberitahuannya cuma melalui surat saja. Karena setau saya permainan ketangkasan itu seperti game anak anak atau seperti kita lihat di timezone atau Mall,” ujarnya dengan santai.
Pun begitu, Sumarno yang mengaku akan pensiun sebagai lurah pada tahun 2022 ini sudah melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar Kampung Tanjung sebanyak 3 Kali dalam seminggu ini.
“Penyemprotan sudah kami lakukan tiga kali, sekitar seminggu yang lalu, minggu ini dan semalam,” ucap Sumarno sembari mengatakan, penyemprotan Disinfektan yang pertama dilakukan oleh Kepling dan warga setempat, kedua dinas BPBD, dan yang ketiga yaitu Kepling dan warga sekitar.
Di tempat terpisah, terkait hal itu, salah seorang warga Kelurahan Pekan Binjai yang enggan disebutkan namanya, menilai jika Lurah Sumarno tidak peduli terhadap kesehatan dan keselamatan warganya, sehingga terkesan sepele kepada warganya.
Sang sumber juga mengaku kesal karena sampai sejauh ini ia menilai pihak Lurah tidak ada tindakan apapun yang dilakukan oleh Lurah Pekan Binjai terkait bergerombolnya warganya di lokasi perjudian tersebut.
“Lucu aja saya mendengarnya. Masak Pak Lurah tidak peka terhadap hal ini padahal pihak pemerintah pusat terus menghimbau memalui media TV dan media lainnya, Sehingga Pemerintah pusat dan kabupaten kota meanggarkan dana yang tidak sedikit untuk mencegah timbulnya klaster baru penyebaran Covid-19. Artinya selaku Lurah, ia terkesan tidak memperdulikan himbauan dari Pemerintah dan Gubernur beliau kan digaji dari uang rakyat juga,” ungkap sang Sumber dengan nada kesal.
Tidak hanya itu, sang sumber juga mengatakan jika Sumarno terkesan mencari posisi aman dipenghujung masa pensiunnya yang tinggal setahun lagi.
“Jangan gara gara ia mencari posisi aman dengan jabatannya. kesehatan dan keselamatan warganya diabaikan. Seolah olah nyawa kami tidak berarti bagi dia,” tutup sang Sumber sembari mengatakan jika dirinya mengaku kecewa dengan cara kepemimpinan Sumarno, yang dinilainya tidak mau tau terhadap keresahan warganya, kami warga memintah walikota dan wakil walikota untuk mengganti lurah pekan Binjai sebelum banyak warga tertular tandas warga.
Diberitakan sebelumnya, terkait adanya kabar simpang siur yang berkembang di tengah- tengah masyarakat Binjai bahwa beberapa warga di Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, khususnya warga di Sekitar Kampung Tanjung, yang terpapar Covid-19, akhirnya terjawab. Hal itu diketahui setelah Gugus Tugas Covid-19 Kota Binjai, membenarkan kabar tersebut.
Kebenaran itu terbukti saat awak media melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai, dr Sugianto.Sp.Og, melalui Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit (P2P) dr HM Indra Tarigan M.KM, di Kantor Dinas Kesehatan, Jalan Ikan Hiu, Kelurahan Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur, Senin (1/3)Siang.
Menurut dr Indra, berdasarkan data yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kota Binjai, hingga 10 hari terakhir ini, setidaknya ada 5 orang yang Positif terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kelurahan Pekan Binjai, tepatnya di daerah Kampung Tanjung.
“Berdasarkan data yang kami terima, ada 5 orang yang terpapar Covid. Yang pertama setelah kami cari informasi ternyata ada 1 orang. Sekitar seminggu kemudian, ditemukan lagi 4 orang yang tinggal dalam satu rumah,” ungkap dr Indra Tarigan.
Setelah diketahui mereka terpapar Covid, lanjut dr Indra, pihaknya kemudian melakukan Tracing (pelacakan). Hal itu bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana yang sudah tertular oleh korban, atau yang menularkan ke korban akibat sering warga berkerumun di akibatkan maraknya perjudian
“Sejauh ini, Petugas Kesehatan baru menemukan 5 orang yang terpapar Covid dan menunjukkan hasil PCR (Polymerase Chain Reaction). Silahkan melapor jika masih ada yang terpapar. Artinya, betul tidaknya korban terpapar, bisa dilakukan dengan cara PCR. Jika ada yang terpapar, itu merupakan dasar kami untuk mengembangkan sejauh mana yang sudah tertular oleh korban, atau orang yang menularkan ke korban,” urai dr Indra, seraya mengatakan, PCR digunakan untuk mendiagnosis penyakit Covid-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik Virus Corona.
Lebih lanjut dikatakan dr Indra Tarigan, setelah diketahui adanya yang terpapar Covid-19, akhirnya pihaknya meminta kepada 5 orang tersebut, untuk melakukan isolasi selama 14 hari.
“Selain meminta untuk melakukan isolasi selama 14 hari, kami juga selanjutnya melakukan penyemprotan Disinfektan ke lokasi tersebut,” bebernya, sembari mengatakan, adapun 4 dari 5 orang yang terpapar Covid di Kampung Tanjung merupakan warga yang tinggal dalam satu rumah dan termasuk dalam kategori Klaster Keluarga.
Pun begitu, dr Indra menegaskan jika ia tidak bisa menyalahkan masyarakat atau pihaknya sendiri. Sebab, kalaupun ada masyarakat yang melakukan pemeriksaan secara mandiri, artinya data tidak masuk ke Dinas Kesehatan.
Menurut dr Indra, berdasarkan intruksi Mendagri, ada 7 Provinsi yang sudah melakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Salah satunya adalah Sumatera Utara. Tujuannya adalah membentuk Posko penanganan Covid-19 hingga tingkat Pemerintahan yang paling rendah.
“Di Sumatera Utara sudah berlaku hingga tanggal 28 Februari 2021. Namun saat ini belum diperpanjang,” ujarnya.
Diketahui, berdasarkan pantauan awak media, pada hari Jumat (19/2) lalu, sekitar Pukul 14.16 Wib, sebanyak 2 warga Kampung Tanjung, tepatnya di Jalan Ade Irma Suryani, dijemput oleh Mobil Ambulance milik salah satu Rumah Sakit Swasta IGA Hospital yang ada di Kota Binjai.
Tidak hanya itu, saat menjemput, terlihat Supir Ambulance bersama rekannya, mengenakan Alat Pelindung Diri (APD). Hal itu perlu dilakukan guna mengendalikan dan mencegah infeksi Virus, sehingga penting digunakan oleh orang yang sering bertemu Pasien. (JN).
Photo; terlihat kantor lurah pekan Binjai tidak jauh dari bibir sungai