Lahat, TrikNews.co-Masyarakat desa lubuk layang ilir kecamatan kikim timur lahat sumsel mengadakan kegiatan gotong royong untuk membakar panggung tua milik Almarhum pak Mar,i yang merupakan pimpinan umum ikatan seluruh pengemudi Indonesia ,selasa(20/01/21). Kemarin.
Rumah tersebut sekarang di memandatkan ke anaknya yang paling bungsu Nita septiana yang ditempat Bersama suaminya,selama 12 tahun.
Kusmiadi saat dikonfirmasi melalui via telepon membenarkan pembongkaran tersebut yang dilakukan oleh masyarakat desa dengan bergotong royong.dijelaskannya, rumah itu didirikan pasa tahun 1959 yang lalu.dikarenakan bangunnya sudah tua dan lapuk dimakan usia, di khawatirkan membahayakan penghuninya maka dari itu kami dibongkar rumah tersebut degan cara bergotong royong.sebelum di bongkar kami sudah bermusyawarah adik saya yang paling bungsu juga berkeinginan untuk merombaknya untuk di renovasi karena rumah ini sudah menjadi milik adik saya dan sudah saya sertakan di tahun 2014 Silam tegasnya,ungkapnya.
Sementara itu,Juni yang merupakan suami Nita,Membenarkan jika niat membongkar rumah ini,sejak lama Namun baru saat ini bisa terlaksana dan alhamdulillah hari ini,saya pun mengucapkan rasa syukur yang luar biasa atas dukungan keluarga beserta masyarakat desa Lubuk layang Ilir yang telah membantu pembongkaran rumah ini.
Sementara itu,Tanhar Effendi 64 tahun yang merupakan tokoh agama masyarakat setempat sekaligus kakak kandung Jamilah menambahkan kami atas nama keluarga besar mengucapkan ribuan terima kasih kepada masyarakat desa Lubuk layang Ilir yang yang Ilir yang yang mana mereka dengan sukarela membantu proses pembongkaran rumah Saudari kami atau keponakan kami Nita dan Juni, ungkapnya.
Sementara itu Sapuan menambahkan budaya gotong-royong ini turun temurun dari nenek moyang kami dan masih dilestarikan sampai saat ini kami harap budaya ini tidak hilang dari masyarakat desa khususnya desa Lubuk layang layang Ilir karena betapa pentingnya budaya gotong selain meringankan budaya gotong royong juga royong juga juga menambah nilai budaya atau melestarikan budaya nenek moyang, dengan adanya bergotong-royong maka pekerjaan menjadi lebih disamping memang rumah umurnya sudah cukup tua beserta bahannya memang sudah lapuk keponakan kami ingin menyesuaikan bangunannya dengan bangunan era sekarang yaitu sekarang yaitu rumah beton bukan rumah panggung sebagaimana yang terdapat di desa ini dahulunya rumah panggung ungkapnya.
Di lain sisi yupianto perwakilan Pemuda Desa setempat menjelaskan kami membantu atas dasar ikhlas lahir batin karena bagi kami hal ini sudah biasa kami lakukan di desa kami setiap ada kegiatan seperti pembongkaran rumah pembuatan jalan dan pembuatan lapangan olahraga kami selalu melakukannya secara bergotong-royong bergotong-royong, Kami bangga terhadap seluruh masyarakat desa Lubuk layang Ilir Sampai dengan saat ini masih Memegang teguh warisan nenek moyang kami yaitu bergotong-royong tegasnya(tim/FWD/her)