Langsa, Trik News.co–Proyek Pembangunan Irigasi Perpompaan Besar Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa yang dilaksanakan “CV Naisya” melalui Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa (SPPBJ), Nomor : 045/SPPBJ/DPPKP/APBK-Covid-19/X/2020, di Gampong Batee Puteh Kec.Langsa Lama dengan nilai kontrak/pekerjaan sebesar, Rp 653.900.000,- tersebut diduga syarat korupsi dan ada indikasi mark-up pada kegiatan tersebut.
Informasi diperoleh media ini dari sumber masyarakat setempat yang tidak mau namanya dipublikasi, Kamis (14/1/2020) , menjelaskan, “pada awalnya pembangunan irigasi sistim perpompaan besar tersebut akan dikerjakan dengan dana desa, namun entah dimana kendalanya rencana itu akhirnya beralih dan di kafer mempergunakan anggaran APBK (Bantuan Khusus Covid-19) tahun anggaran 2020.
Menurut dia, proyek yang dimulai pengerjaannya pada tanggal 26 Oktober 2020 dan selesai pada tanggal 15 Desember 2020, setelah selesai dikerjakan hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat para petani dikawasan itu, hal ini disebabkan air yang keluar dari pipa penyalur tidak cukup memadai, debit airnya kecil, kata sumber itu menerangkan.
Dijelaskannya, pipa yang dipakai pada irigasi tersebut berukuran kecil begitu juga Pom penghisap juga kecil sehingga air yang disedot dari sungai tidak cukup memadai untuk mengaliri pesawahan masyarakat yang ada, tutupnya.
Ditempat yang sama, pantauan Wartawan pada pelaksanaan proyek tersebut terlihat sarana tempat penempatan mesin pompa air yang sudah selesai dibangun yang menurut perkiraan berukuran 4×3,5 m masih dalam keadaan terkunci diduga proyek tersebut belum dilakukan serah terima dengan pihak desa untuk penggunaannya, sementara terkait terhambatnya proses serah terima tersebut hingga berita ini naik tayang belum berhasil diperoleh keterangan dari pihak desa terkait apa penyebab mereka tidak mau menandatangani serah terima yang dilakukan pihak dinas.
Sementara untuk mengetahui lebih lanjut terkait proyek Irigasi Perpompaan besar di gampong Batee Puteh tersebut Wartawan media ini mencoba menjumpai kepala dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa, “Banta, namun yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat, begitu juga saat dihubungi oleh petugas piket yang berjaga dikantor tersebut, yang bersangkutan juga tidak mengangkat hp nya. ( Boy)