Belawan, TrikNews.Co- Satu korban tewas mengenaskan dari 4 nelayan yang ditabrak pukat Teri di kawasan perairan Selat Malaka, Kamis (5/11/2020).
“Kita meminta kepada pihak berwajib untuk segera mengusut tabrakan di laut yang mengakibatkan korban jiwa,” kata Ketua Aliansi Nelayan Selat Malaka Abdurrahman alias Atan.
Seharusnya, sambung Atan, korban cepat didampingi pihak yang dianggap sebagai pengayom dan pelindung nelayan tradisional, sehingga mereka para nelayan merasa terayomi dan terlindungi.
“Saat ini Aliansi Nelayan Selat Malaka siap mendampingi korban maupun keluarga korban apabila mereka merasa tak mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan hukum,” jelas Atan kepada wartawan.
Lebih lanjut, Atan yang merupakan aktifis nelayan tradisional itu, mendesak kepada pihak Ditpolair Poldasu agar segera menelusuri, menyidik dan menindak pelaku yang dianggap telah lalai yang mengakibatkan jiwa orang lain melayang.
“Pelaku penabrakan perahu nelayan tradisional itu harus secepatnya ditangkap dan ditindak sehingga masyarakat tetap percaya kepada pihak yang berwajib khususnya Polisi Perairan,” jelas Atan di Belawan.
Hingga berita dinaikan belum diketahui keberadaan salah satu korban ABK bernama M Johan (24). Diketahui korban hilang dan masih dalam pencaharian pihak berwajib.
Data yang didapat 1 korban tewas bernama Aspan (40) dan 2 orang lagi yang selamat yaitu: Asfan (45) selaku tekong dan Abdullah (30) yang merupakan ABK (anak buah kapal) telah dibawa keluarganya langsung ke Langkat.
Para korban adalah merupakan warga Tanjung Pura Langkat, sebelumnya telah dibawa dahulu ke RS dr.Komang Makes TNI-AL Belawan.
Penelusuran awak media, disebut-sebut kapal pukat Teri penabrak perahu nelayan tradisional itu saat ini berada di dermaga Gabion Belawan tertambat di gudang Bun Cuan.
Konfirmasi kepada Ditpolair Poldasu melalui Kasubdit Gakkum membenarkan kejadian tabrakan kapal nelayan di laut yang merengut korban jiwa.(Wta)