Pakpak Bharat,TrikNews.co—Ridayanti Br. Lembeng (43) warga Desa Maholida Kecamatan STTU Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, sejak dua bulan terakhir tak berdaya. Dia divonis pihak Rumah Sakit Umum Salak dan Rumah Sakit Royal Prima menderita tumor ganas stadium 3. Istri dari Irwan Banurea ini, kini hanya bisa pasrah. Ia sangat butuh bantuan atau uluran tangan karena tak mampu lagi berobat.
Pegiat Aksi Sosial Pakpak Bharat, Lambok Padang, S.Pd saat mengunjungi kediaman warga yang mengidap tumor ganas itu mengatakan sulitnya perekonomian keluarga dengan kondisi orangtua yang kesehariannya hanya sebagai petani biasa, membuat ia memberanikan diri memposting di media sosial penyakit yang dialami Ridayanti Br. Lembeng guna meminta bantuan segala pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.
“Iya, mudah-mudahan postingan ini bisa cepat direspon Pemkab Pakpak Bharat. Karena memang Ridayanti Br. Lembeng berasal dari keluarga yang tak mampu. Dan rencananya Ridayanti Br. Lembeng akan kembali menjalani operasi di RS Royal Prima, sehingga sedikit banyak butuh dana yang tidak sedikit,” Ujar Lambok.
Masih dikatakan Lambok, bagi siapa saja yang ingin menghubungi pihak keluarga atau ingin memberikan bantuan bisa melalui rekening : 537601017786532 An. Irwan Banurea atau bisa datang langsung ke kediaman Ridayanti Lembeng. Lambok menjelaskan sehari setelah postingan tentang Ridayanti Br. Lembeng beredar, bantuan dan rasa empati mulai berdatangan dari berbagai elemen dan warganet.
Sementara Irwan Banurea suami Ridayanti Br. Lembeng mengaku tidak bisa membawa berobat kerumah sakit karena sudah tidak memiliki uang “Jangankan untuk operasi untuk biaya kehidupan saja saat ini sulit karena saat ini hanya aku yang menjadi tulang punggung keluarga” ujar Bapak Tiga Anak ini Kamis (15/10).
Awalnya keluarga Ridayanti Br. Lembeng mengira penyakit yang dideritanya hanya penyakit biasa namun kian hari Tumor pada bagian lehernya kian membesar dan saat ini menjalar ke bagian belakang leher.
Ridayanti Lembeng sebelumnya juga sempat dirawat dimedan yapi karena penyakit nya tak kunjung sembuh begitu juga oleh karena kehabisan biaya pihak keluarga memutuskan untuk kembali ke Desa Maholida. Sembari menahan sakit dengan kondisi leher yang terus membesar sehari-hari ibu paruh baya ini dirawat oleh ketiga anaknya Andri Banurea, Jumadi Syahdu Banurea dan Randi Syahputra Banurea.(Boyke)