Medan, Trik News Co – Setelah dirawat hampir sepekan di RS Bunda Thamrin diduga akibat terpapar Covid-19, Kasubbag Perlengkapan DPRD Medan Ermina Linda Siregar akhirnya meninggal dunia, Jumat (14/8). Ia dirawat setelah mengalami gejala yang merujuk pada Covid-19.
Plt Sekretaris DPRD Medan Hj Alida yang ditemui wartawan di ruang kerjanya membenarkan peristiwa meninggalnya Kasubbag yang akrab disapa Linda itu. Namun Alida belum bisa memastikan kematiannya akibat positif Covid-19. “Sampai saat ini kita belum mendapatkan keterangan resmi dari rumah sakit ataupun gugus tugas terkait kematian Linda. Namun secara lisan, kita mendengar bahwa Linda positif, namun karena hasil tertulisnya belum kita dengar, maka belum bisa kita sebutkan seperti itu,” ujarnya.
Disebutkannya, pihaknya mendengar dari pihak rumah sakit, sudah dua kali swab dan hasilnya positif. Tapi masalahnya, pihaknya belum lihat dan belum menerima hasil swab almarhumah.
Untuk itu, pihaknya akan mengirimkan staf atau pegawai DPRD Medan untuk mengambil hasil swab Almarhumah ke RS Bunda Thamrin. “Sore ini juga kita minta anggota untuk ke sana (RS Bunda Thamrin-red), kita akan ambil hasil swab nya,” sebutnya.
Sementara itu, seorang Kasubbag lainnya di DPRD Medan, Lili Carolina Batubara yang telah terkonfirmasi Positif Covid-19, hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit. “Kalau Lili, sudah membaik. Saya sudah kontak dengannya, sudah ketawa-ketawa pun dia ditelepon. Sudah kirim-kirim foto sama saya, tapi memang sekarang masih dirawat. Kita doakan aja cepat sembuh ya,” jawabnya.
Kantor DPRD Tidak Tutup
Terkait kabar akan ditutupnya kantor DPRD Medan setelah 18 Agustus 2020, Plt Sekwan DPRD Medan membantahnya. Dikatakannya, kantor DPRD Medan akan tetap dibuka namun para pegawai akan dibatasi kedatangannya. “Termasuk wartawan yang meliput akan dibatasi kedatangannya guna menghindari penyebaran Covid-19,” ujarnya.
“Selasa masih ada paripurna penandatanganan nota kesepakatan KUA-PPAS, habis itu setahu saya tidak ada kegiatan lagi. Paling nanti ada rapat-rapat di Banmus, itupun terbatas,” sebutnya.
“Para tenaga PHL tidak ada lagi yang masuk mulai Senin, kalaupun ada paling cuma 1 atau 2 orang yang betul-betul dibutuhkan. Dewan juga akan sangat terbatas kegiatannya di kantor ini,” pungkasnya. (s1/Bahren)