Langsa,Trik News.co – Lima unit rumah bantuan dari BPBD (Badan Penanggulagan Bencana Daerah) untuk masyarakat korban kebakaran yang terjadi beberapa bulan lalu di Tanjung Putus Gampong Jawa Kec.Langsa Kota-Kota Langsa yang telah selesai dikerjakan terkesan tidak berkualitas.
Hal ini dikatakan Consultan Perencanaan yang minta namanya tidak dipublikasikan di media ini, menurutnya,hal tersebut teejadi karena anggarannya terlalu kecil disamping juga, RAB hasil rancangan Consultan Dinas PUPR kelihatan seperti tidak berbobot.
“Ya…bagaimana mau bagus, anggarannya dibawah standar (kecil), cuma 35 juta persatu unit rumah, belum dipotong PPh dan PPn, bersihnya 30 juta sementara rumah harus siap,”ungkap salah satu Consultan Perencana saat dijumpai di Boy Caffe Selasa siang kemarin (3/12/19).
Selain anggarannya kecil, sambungnya,RAB yang dibuat oleh Consultan dari Dinas PUPR Kota Langsa bidang CK (Cipta Karya) juga terkesan ancur-ancuran, artinya harga material yang dicantumkan dalam RAB dibawah ketentuan proyek Pemerintah lainnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, atas dasar kurangnya anggaran ditambah dengan mundurnya pihak rekanan pertama pada sebelumnya, bangunan rumah jadi tidak sempurna, dan saya Consultan juga tidak ada anggaran disitu. Hal lain tambah dialagi, di RAB (Rencana Anggatan Biaya) untuk papan plang dan biaya pengawasan juga tidak dicantumkan anggarannya, jadi wajar kalau rumah bantuan tersebut tidak berkualitas,imbuhnya.
Sementara itu PPTK Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa Riza, SE saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Selasa (3/12/19) tidak berani berkomentar banyak terkait pembangunan rumah bantuan tersebut.
“Secara teknis Consultan yang lebih tahu hal itu,” katanya.
Sambung Riza, rumah bantuan tersebut sudah dilakukan serah terima antara Kades Gampong Jawa dengan Kades Gampong Timbang Langsa, dan tidak ada masalah justru penerima memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan, pungkasnya.
Menurut masyarakat setempat, tepatnya Dusun Inplasemen Gampong Timbang Langsa yang minta namanya dirahasiakan Wartawan media ini mengatakan, pembangunan 5 (lima) unit rumah bantuan yang dikerjakan rekanan tidak sesuai RAB, pasalnya, dinding triplek yang dipakai menurut dia berukuran 3ml, seharus triplek yang dipakai berukuran 6ml.
Sebut dia lagi, untuk bahan kayu pembangunan rumah bantuan tersebut mempergunakan kayu yang tidak berkelas yang menurut dugaan dibeli rekanan secara borongan untuk kepada 5 (lima) unit rumah, selain itu pekerjaannya juga terkesan asal jadi, “coba lihat bang, kondisi rumah ini, sebut dia sambil menunjuk kearah salah satu rumah yang terlihat lebih rendah kebelakang, rumah ini menurut dugaannya tidak menemukan siku ketika pembuatan, jabar dia menutup konfirmasinya kepada Wartawan.
Untuk mencari tau kenapa rumah bantuan tersebut tidak berkualitas TrikNews.Co, mengkonfirmasi Pihak Rekanan akrab di sapa bang Is melalui handphone pribadinya mengatakan, saya lagi dalam perjalanan menuju tanjung beringin, Katanya melalai handphonenya. ( Boy/ Danton )
