Langsa: Trik News.co – Sempitnya lapangan pekerjaan di Kota Langsa menjadi hal serius yang harus dipikirkan oleh walikota terpilih kedepan, langkah ini dapat ditempuh dengan memberikan perhatian dan kepedulian terhadap buruh yang bekerja dibawah naungan organisasi KSPSI dengan tujuan untuk mempertahankan lapangan pekerjaan yang ada dan sudah berjalan selama ini.
Dari penulusuran trik news.co, Keberadaan pekerja buruh di dibawah kepengurusan KSPSI, seiring berjalannya waktu semakin sempit dalam memenuhi pemasukan hari-hari disebabkan banyak truk yang tidak lagi melakukan bongkar muat di terminal yang berada di bawah naungan KSPSI kota Langsa.
Kondisi ini menjadi tantangan berat kedepan bagi buruh aktifitas bongkar muat yang selama ini menjadikan lapangan pekerjaan tersebut sebagai tempat bergantung hidup yang menurut perkiraan sebanyak 150 orang buruh didalamnya, mereka ini terdiri dari para pekerja antar barang menggunakan betor dan juga mobil berukuran kecil.
Dalam konfirmasinya, Senin (18/12), salah seorang buruh bongkar muat di Gudang Soliong yang berada di Gampong Blang Seunibong Kecamatan Langsa kota, Basri mengungkapkan, “tantangan kedepan semakin berat, ini disebabkan menyusutnya aktifitas bongkar muat di Terminal/Gudang Soliong.
Pasalnya tambahnya lagi, “untuk saat ini, selain Gudang tersebut sebagai tempat bongkar muat ada tempat lain perusahaan yang melakukan aktifitas yang sama, mereka tidak merekrut buruh pekerja lokal karena mereka memiliki karyawan pekerja sendiri dari perusahaan, ungkap Basri seraya menambahkan, “rejeki memang masing-masing, sudah diatur, namun ini tantangan bagi kami, imbuhnya.
Ditempat yang sama Ketua DPC KSPSI Kota Langsa Yusri Tambunan dalam konfirmasinya kepada trik news.co mengungkapkan, aktifitas bongkar muat berjalan seperti biasa, pihaknya akan berupaya mempertahankan lapangan pekerjaan tersebut demi membantu para buruh.
“Pihak kami sebagai pengurus organisasi KSPSI kota Langsa, ungkap Yusri, akan berupaya mempertahankan lapangan pekerjaan bagi buruh meski dalam serba keterbatasan seperti belum adanya lahan sendiri untuk aktifitas bongkar muat, untuk tempat ini kami sewa dari pihak lain, katanya.
Lebih lanjut saat ditanyai bagaimana jika Pemerintah kota Langsa nantinya bersedia dalam penyediaan lahan Terminal bongkar muat bagi pekerja buruh, Ketua DPC KSPSI Yusri menjabarkan, “jika Pemko Langsa bersedia, ini langkah yang baik untuk penambahan PAD bagi Daerah, khususnya kota Langsa, pungkas Yusri singkat kepada wartawan. (B.01)