BerandaUncategorizedMengenang Perjuangan Toke Seu’um: 1.300 Tenaga Honorer Pemko Langsa Dipertahankan, Terimakasih UMARA

Mengenang Perjuangan Toke Seu’um: 1.300 Tenaga Honorer Pemko Langsa Dipertahankan, Terimakasih UMARA

Author

Date

Category

Langsa: Trik News.co – Keputusan penuh perjuangan dari Toke Seu’um (Walikota Langsa) dan Dr. H. Marzuki Hamid MM (Wakil Wali Kota Langsa) pada 2022 menjadi tonggak sejarah bagi 1.300 tenaga honorer di Pemko Langsa.

Di tengah ancaman kebijakan pemerintah pusat yang memutuskan untuk memberhentikan seluruh tenaga honorer, mereka berhasil memperjuangkan agar para tenaga honorer ini tetap bisa mengabdi tanpa kehilangan pekerjaan.

Semua ini terjadi berkat kerja keras yang tak kenal lelah, berbeda dengan kebijakan yang diterapkan di kabupaten tetangga, di mana banyak tenaga honorer yang dipecat tanpa ada solusi jelas, meninggalkan mereka dalam ketidakpastian.

Pada saat yang hampir bersamaan, kabupaten-kabupaten tetangga memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak para tenaga honorer mereka, mengharuskan mereka keluar dari jajaran pemerintah daerah.

Kebijakan tersebut tidak hanya mengundang kekhawatiran, tetapi juga menambah beban mental bagi banyak honorer yang berharap bisa menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Akibatnya, rekrutmen PPPK menjadi terhambat karena status tenaga honorer yang tiba-tiba terputus oleh kebijakan yang tidak memihak ini.

Namun, berbeda dengan kabupaten tetangga, Pemko Langsa di bawah kepemimpinan Toke Seu’um dan Dr. Marzuki Hamid memutuskan untuk melawan kebijakan yang ada dan berjuang agar 1.300 tenaga honorer tetap berada dalam struktur pemerintahan.

Ini adalah keputusan yang berani dan penuh risiko, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi, termasuk dari kebijakan pusat yang terus menggulirkan kebijakan pengurangan tenaga honorer di seluruh Indonesia.

Tapi berkat usaha keras ini, honorer-honorer Langsa bisa bertahan dan tetap melayani masyarakat.

“Ketika kabupaten tetangga mengumumkan pemutusan kontrak dan banyak teman-teman kami yang kehilangan pekerjaan, kami di sini justru diberi kesempatan untuk terus mengabdi. Semua berkat perjuangan Toke Seu’um dan UMARA. Kami merasa diberi kesempatan kedua dalam hidup,” ungkap Siti Mariam, salah seorang honorer yang telah bekerja lebih dari 5 tahun di Pemko Langsa.

Pernyataan Siti Mariam menggambarkan rasa syukur yang mendalam dari ribuan tenaga honorer yang bisa bertahan berkat kebijakan berbeda yang diterapkan Pemko Langsa.

Sebagian besar dari mereka merasa bahwa perjuangan Toke Seu’um dan Dr. Marzuki adalah sebuah anugerah yang memberi mereka harapan di tengah ketidakpastian.

“Teman-teman kami di kabupaten tetangga kini hanya bisa mengeluh. Mereka yang berharap menjadi PPPK kini terancam tanpa kejelasan. Di Langsa, kami tidak hanya diberi kesempatan, tetapi juga rasa aman untuk tetap bekerja. Ini semua berkat dua sosok yang terus memperjuangkan kami,” ujar Farid, tenaga honorer di Dinas Kebersihan Langsa.

Keputusan Pemko Langsa pada masa itu, untuk memperjuangkan nasib tenaga honorer ini menjadi sangat berarti, mengingat banyaknya keluarga yang bergantung pada penghasilan dari pekerjaan ini.

Bagi mereka, kebijakan yang diambil di kabupaten tetangga—di mana ribuan tenaga honorer diberhentikan begitu saja tanpa solusi—justru menciptakan ketegangan dan kecemasan yang luar biasa.

Di saat mereka kehilangan pekerjaan, di sinilah, Langsa hadir dengan kebijakan yang berbeda dan memberi peluang kepada tenaga honorer untuk tetap berkontribusi.

“Di kabupaten tetangga, mereka kehilangan pekerjaan begitu saja, sedangkan kami masih punya harapan berkat perjuangan pemimpin kami. Tidak ada kata yang cukup untuk mengungkapkan terima kasih kami kepada Toke Seu’um dan Pak Marzuki. Mereka telah mengubah hidup kami,” ucap Farida, seorang tenaga honorer di Dinas Pendidikan Langsa dengan mata yang berkaca-kaca.

Sementara kabupaten tetangga terpaksa menghadapinya dengan kehancuran, Pemko Langsa memilih untuk berdiri teguh dalam prinsip kemanusiaan dan keadilan.

Keputusan ini bukan hanya sekadar mempertahankan tenaga honorer, tetapi juga menjaga martabat mereka yang telah lama mengabdi di sektor pelayanan publik.

Ini adalah contoh bagaimana kepemimpinan yang peduli akan nasib rakyatnya dapat menciptakan perubahan yang signifikan.

Namun, perjuangan ini belum selesai. Bagi para tenaga honorer di Langsa, tantangan berikutnya adalah memastikan bahwa status mereka bisa lebih dihargai dan diperjelas, dan tidak lagi tergantung pada kebijakan yang berubah-ubah.

Namun, hari ini mereka bersyukur—bersyukur karena masih bisa berjuang bersama kota mereka.

“Terima kasih hanya bisa diucapkan. Yang penting, kami bisa terus bekerja demi Langsa,” ujar Siti Mariam dengan semangat yang tak pernah padam.

Di saat kabupaten tetangga membiarkan nasib ribuan tenaga honorer terombang-ambing, Langsa telah membuktikan bahwa keberpihakan pada rakyat adalah kunci utama dalam memastikan masa depan yang lebih baik bagi mereka yang mengabdi. (Tim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent comments

- Advertisement -spot_img