Tapanuli Tengah (Pandan): Trik News.co – Butut dari tindak kekerasan kepada salah satu petinggi Organisasi kepemudaan KNPI Tapteng Raju Firmanda Hutagalung yang menjabat Sekretaris kini harus menerima perawatan medis akibat kekerasan yang diterimanya dari Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Selasa (12/12/23).
Dari aksi Arongan yang di tampilkan orang yang seharusnya menjadi panutan di kabupaten Tapteng tidak seharusnya terjadi, apalagi kejadian tersebut di muka umum. Diperkirakan penganiayaan dengan cara menampar muka sebelah dan kiri mengakibatkan Sekjen KNPI harus menerima perawan medis di Rumah Sakit Kota Sibolga.
Menurut info yang berhasil di himpun TrikNews.co, kejadian tidak terpuji tersebut terjadi pada Selasa (12/12/23) sekitar Jam 02:35 Wib. Diketahui Sekretaris DPD KNPI Tapanuli Tengah yang juga adalah Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Raju Firmanda Hutagalung ditemui awak media dalam kondisi Opname disalah satu Rumah Sakit di Kota Sibolga.
Dari butut kejadian itu, Keluarga menyampaikan bahwa usai melaporkan dugaan penghinaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Ketua DPRD Tapanuli Tengah terhadap Raju, Tiba-tiba Raju mengalami pusing hingga muntah yang menyebabkan menurunnya kesehatan hingga harus dirawat inap.
“Semalam sepulang dari Polres Tiba-tiba saja dia Keringatan, Pusing, lemas dan Muntah. Karena kami khawatir langsung kami bawa ke rumah sakit ini” ujar ibu Raju, Mega Hutabarat
Aktifis yang juga adalah seorang Tokoh Pemuda yang aktif memberikan kritik terhadap pemerintah Tapanuli Tengah ini tampak terbaring dan tak bertenaga.
Kelurga berhadap Polres Tapteng dapat menghadirkan keadilan bagi mereka atas apa yang menimpa Raju.
“Besar Harapan kami, Polres Tapanuli Tengah dapat menegakkan keadilan dalam persoalan ini.” Harapnya.
Atas kondisi yang belum stabil dan tak ingin ada efek atas kejadian itu, orang tua Raju memilih anaknya untuk dirawat oleh medis.
“Kami Keluarga Besar Hutagalung dan Hutabarat Keluarga dari Raju Hutagalung tidak terima atas perlakuan Ketua DPRD dari partai Nasdem ini, apalagi bahasa merendahkan dengan menganjing-anjingkan anak kami. Berarti keluarga besar kami sudah di hina dan direndahkan, saya sebagai ibu tidak terima anak saya dianjing-anjingkan. Itu sama saja merendahkan keluarga kami. Kami akan lawan!” ujar Ibu Mega Hutabarat.(Rimember)