Bener Meriah TrikNews.co-Siapa yang tidak pernah mendengar tentang konflik satwa dan manusia, seperti gajah dengan manusia, Kemungkinan kebanyakan diantara kita telah sering mendengarnya apalagi masyarakat yang ada di Kabupaten Bener Meriah khususnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo. Konflik manusia dengan gajah ini cukup sering tampil sebagai berita utama media lokal bahkan media nasional dan juga laman-laman berita online akhir-akhir ini. dari itu di lakukan pemasangan Power Fencing sepanjang 10 Km untuk mengantisipasi masuknya kawanan Gajah liar ke pemungkiman dan perkebunan warga.
Di Kabupaten Bener Meriah,sejak tahun 2012, konflik gajah liar dengan masyarakat di Kecamatan Pintu Rime Gayo kerap terjadi,bahkan sudah menimbulkan koran,apakah itu korban harta berupa rusaknya lahan dan rumah warga sering dialami saat-saat kawanan gajah melakukan perjalanan rutinnya (home range) dan bahkan jiwa dimana sejauh ini sudah ada 5 orang meninggal menjadi korban satu diantaranya adalah perempuan.
Sejak itu pula Pemerintah Kabupaten Bener Meriah dengan segala daya dan upaya terus-menerus dengan segala cara dalam menangani konflik gajah liar ini dilakukan dengan melibatkan BKSDA,Dirjen BKSDA,anggota DPR RI,DPRA,DPRK, LSM pemerhati satwa dan SKPK terkait lainnya. Segala trobosan terus dilakukan oleh Pemkab Bener Meriah,terakhir dipenghujung tahun 2019 dilakukan pertemuan dengan mengambil keputusan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat itu berjanji akan membantu secepatnya penanganan konflik gajah liar dengan opsi jangka panjang, menengah dan pendek.
Opsi yang saat ini sedang dilakukan adalah opsi jangka pendek dengan langkah-langkah dimana ditahun 2020 ini dengan memasang kawat kejut sepanjang 10 Km, ditahun berikutnya akan dilanjutkan lagi. Langkah kedua adalah konsolidasi tim penggiringan yaitu tim 8 dan CRU (Conservation Response Unit) Peusangan.
Dengan melakukan pemasangan power fencing (kawat kejut listrik) di Daerah Aliran Sungai Peusangan, Kabupaten Bener Meriah, kawat tersebut akan dipasang sepanjang 10 kilometer agar gajah tidak masuk ke areal perkebunan dan pemukiman masyarakat.
Perlu juga untuk di ketahui, masyarakat di Kecamatan Pintu Rime Gayo masih menginginkan kelanjutan program penanganan gajah liar ini, agar kenyamanan bertani dapat dirasakan, disamping itu masyarakat kecamatan Pintu Rime Gayo sangat menunggu program pertanian penanaman pisang Cavendish, tentunya konflik gajah itu harus terlebih dahulu dituntaskan.
Menurut informasik yang didipat, nantinya, sebelum diaktifkan kawat kejut tersebut, kawanan gajah liar yang berada dalam kawasan tersebut, yang masih berkeliaran di kawasan perkebunan akan dikeluarkan terlebih dahulu. Pemasangan Pagar kejut (fancing) dimaksud sangat aman bagi masyarakat, karena aliran listriknya hanya 12 volt dari Batree yang dicarger melalui solar cell.
Saat ini kawanan gajah liar yang ada di Kecamatan Pintu Rime Gayo terdeteksi di 3(tiga) lokasi, yakni di Dusun Sesongo Desa Belang Rakal, Desa Ulu Naron dan Desa Negeri Antara.
Sebelum pemasangan kawat Kejut tersebut, pihak BPBD Kabupaten Bener Meriah juga sudah melakukan pengerjaan penggalian parit (Barier) gajah sejauh 1 km dititik rawan keluar masuk gajah itu.
Sementara terkait denga pemukiman warga yang rusak diamuk oleh kawanan gajah liar tersebut, pihak BPBA provinsi aceh juga sudah menyalurkan bantuan alat –alat bangun berupa kayu dan seng untuk pengrehabpan rumah warga yang rusak.(Mahendra).