Langsa: Trik News.co – Dari hasil investigasi yang dilakukan trik news.co mendapati bahwa kehidupan para Kades (Geuchik) di Pemko Langsa lebih susah dari warga yang mereka pimpin.
Hal ini terbukti dan terlihat dari beberapa orang Kades yang dijumpai dengan cara berpura-pura meminta tolong kehabisan bahan bakar/minyak kendaraan sepeda motor pada sore Kamis kemarin (28/9).
Dari sejumlah mereka yang dijumpai, dengan polos mengatakan, “belum ada uang yang cair bang, buat jajan anak besok belum tahu cari dimana, sebut salah satu dari mereka yang namanya dirahasiakan media ini.
Sementara itu Kades lainnya juga mengutarakan hal yang sama, “tidak ada uang seperak pun di kantong bang, nanti aja ya, kalau uang desa sudah cair, saya kabarkan, saya telpon, ucapnya tegas kepada tim investigasi media ini.
Meski tidak semua Kades (Geuchik) yang berkehidupan sulit jauh sejahtera dibandingkan warganya, untuk Kades (Geuchik) dalam wilayah Pemko Langsa, dari hasil investigasi yang dilakukan mendapati lebih banyak yang hidup dibawah ketidak sejateraan ketimbang mereka yang mapan.
Pemerintahan Gampong yang merupakan ujung tombak pemerintahan kota, seharusnya fenomena seperti itu tidak perlu terjadi terhadap Kades (Geuchik), Pemerintah harus bisa mewujudkan kesejahteraan bagi mereka sehingga nantinya roda pemerintahan desa (Gampong) bisa berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.
Namun, jika hal itu tidak dilakukan, maka jangan harap kemajuan Gampong serta masyarakat bisa terwujud dan terlaksana sebagaimana tujuan dari pengucuran dana desa itu sendiri oleh Pemerintah yaitu mengejar pembangunan daerah desa tertinggal.
Sementara itu keluhan lain juga kerap terdengar dari para kades (geuchik) dalam wilayah Pemko Langsa dimana honor yang seharusnya rutin mereka terima sesuai ketentuan per triwulannya, hal ini tidak terlaksana.
Dan ini bisa dilihat dari pencairan honor para geuchik yang berubah-rubah seperti mengajukan dua bulan pencairan, yang diperbolehkan satu bulan, dan ini harus menjadi pekerjaan rumah bagi Pemko Langsa agar kesejahteraan para Kades sebagai pemimpin masyarakat di desa (Gampong), hal itu bisa terwujud, demikian investigasi. (B.01)