LABUHANBATU, triknews.co–Pemuda Pesisir, Kab. Labuhanbatu Edi syahputra Ritonga apresiasi atas keberpihakan terhadap palestina dan mendukung menolak timmas israel ikut serta dalam lagi piala dunia U-20. Sebab penolakan tersebut adalah suatu prinsip Bangsa Indonesia, suatu bentuk konsisten dan keteguhan dalam mempertahankan makna dari konsitusi untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Sabtu, (01/04/2023)
Kita ketahui bersama, bahwa kekejaman israel terhadap warga palestina sangatlah melanggar konsitusi dan dianggap tidak memiliki prikemanusian, dan tidak sedikit rakyat palestina yang tidak berdosa tewas atas kekejaman israel tersebut.
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sudah diatur penolakan keras terhadap perbuatan kekejaman tersebut yang berbunyi “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu, penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan”
Ia juga menegaskan kesadaran geopolitik bangsa Indonesia tidak boleh melemah. Kesadaran geopolitik Bung Karno yang dibangun sejak tahun 1930 bahwa kolonialisme dan imperialisme bukan masalah Indonesia semata, namun menjadi persoalan dunia.
Jika kita buka kembali sejarah, Bung Karno Perintahkan Indonesia Tolak Lawan Israel di Piala Dunia 1958 Demi Palestina
Maka, Bung Karno mempersatukan negara-negara Asia-Aftika yang terjajah dalam konfrensi besar di Bandung 1955, dimana dalam KAA 1955 ada kesepakatan dari negara peserta lewat komunikasi politik dukungan Kemerdekaan Palestina.
Perjuangan politik Bung Karno membuahkan hasil setelah sukses mengadakan KAA 1955 di Bandung dan setelahnya Membangun gerakan Non Blok. GNB bertujuan untuk membangun taranan dunia baru didasari pada terciptanya perdamaian dunia.
Untuk itu, belajar dari Kasus FIFA U20 adalah betapa pentingnya kita belajar sejarah yang benar.