Medan, (Triknews.co) – Beredar isu dan dugaan tim penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum KONI Medan memihak salah satu calon. Pasalnya, jelang pemilihan Ketua KONI Medan ada sejumlah oknum pengurus yang mengatur untuk menjadikan seorang pengurus Cabang Olahraga (Cabor) sebagai calon tunggal sehingga aklamasi dalam musorkot yang akan digelar pada 20 Desember 2024.
Hal ini terkait dugaan WhatsApp Sekum KONI Medan Suryadi yang juga masuk dalam tim penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum KONI Medan kepada salah satu pengurus cabor yang menyatakan Arahan kita dukung Sdr. Aswindy Fachrizal, SE Sekum Pengkot PBSI Medan. WhatsApp tersebut dikirim pada tanggal 5 November 2024.
Diduga tim tim penjaringan dan penyaringan tesebut merasa “takut” dan harus sesuai arahan pejabat KONI Medan karena calon ketua tersebut diduga didanai oleh salah satu anggota DPR RI.
Tim penjaringan dan penyaringan Calon Ketua Umum KONI Medan periode 2024-2028 diketuai Helty Susilo, SE, dengan Sekretaris H Suryadi, SE., MM, Anggota Rotua Bagariang, ST, Halomoan Samosir, ST dari cabor biliar dan Syahrial, SH cabor drumband.
“Jelang pemilihan Ketua KONI Medan jangan sampai tim penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum KONI Medan memihak kepada salah satu calon untuk memenangkan calon tersebut. Jika hal ini terjadi maka demokrasi telah diabaikan dalam musorkot untuk menentukan Ketua KONI Medan periode 2024-2028”, ujar anggota DPRD Medan dari fraksi PKS Datuk Muda Iskandar di Medan, Rabu (20/11/2024) malam
Datuk mengatakan untuk menjadi calon Ketua KONI Medan seharus mempunyai motivasi untuk mengembangkan olahraga bukan dibantu pihak lain untuk memuluskan langkah menuju Ketua KONI Medan.
Ia mengatakan dalam pemilihan Ketua KONI Medan diharapkan
tim penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum KONI Medan bersikap netral, adil dan jujur. Hendak jangan memihak salah satu calon jika memihak salah satu calon maka telah mencederai rasa keadilan dalam pemilihan tersebut
“Seharus tidak terjadi di mana tim penjaringan dan penyaringan berpihak kepada salah satu calon. Kalau berpihak maka akan rusak dunia olah raga di kota Medan. Untuk itu dalam pemilihan Ketua KONI Medan harus bersikap netral”, tegas Datuk.
Sebelumnya, Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis di Medan, Jumat (25/10/2024) lalu mengatakan sosok calon Ketua KONI Medan periode 2024-2028 harus adil, sportif dan jujur untuk memajukan olahraga. Bukan sosok karbitan dan dekat dengan pejabat daerah.
Ia menuturkan, prestasi olahraga kota Medan sampai saat ini sangat membanggakan. Kalau sempat KONI Medan dipimpin sosok yang tak paham olahraga bisa membahayakan persiapan olahraga di Sumut. Pasalnya 60 persen atlet berprestasi dari Medan.
“Siapapun orang yang bertarung pada pemilihan Ketua KONI Medan silahkan. Bagi pemilik hak suara dalam memilih Ketua KONI harus sosok yang sarat pengalaman dalam bidang olahraga dan sosok yang memiliki jiwa jujur, sportif dan ikhlas dalam bekerja untuk memajukan olahraga di kota Medan. Bukan sosok yang karbitan dan dekat dengan pejabat daerah”, tegas Jhon
Sementara itu, Helty Susilo Kamis (21/11/2024) mengatakan kami tim penjaringan dan penyaringan Calon Ketua Umum KONI Medan periode 2024-2028 bersikap netral yang menentukan Ketua KONI adalah cabor yang memiliki hak suara pada Musorkot Desember 2024 mendatang.
Ia menjelaskan gimana caranya tim penjaringan bisa berpihak sama salah satu calon sedangkan persyaratan calon sudah ditentukan saat Rakor pada Sabtu, (16/11/2024)
Ketika disinggung adanya pejabat KONI Medan mendukung salah satu calon. Helty menuturkan itu pribadinya, karena tim penjaringan ada 5 orang dan pengambilan keputusan pun bukan pribadi harus kolektif kolegial. (Red)