SIMALUNGUN – Triknews.co Menejemen PTPN III Unit Kebun Bangun menyalurkan suguh hati (Tali Asih, red) kepada salah satu masyarakat yang selama ini menguasai lahan di Afdeling I, Nagori Senio, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, yang telah dikuasai sejak tahun 2005 silam itu sudah ditanami berbagai tanaman sejak lama.
Demi menyelamatkan aset negara, PTPN III unit Kebun Bangun telah melakukan mediasi terhadap masyarakat yang menguasai lahan tersebut. Selain pihak menejemen, perusahaan plat merah ini juga menggandeng aparat hukum untuk menyelesaikan permasalahan lahan dengan Samsudin Sinaga yang selama ini memgelola lahan yang statusnya masih masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN III ini.
Sebagai bentuk kepedulian, Menejemen Kebun Bangun juga menyerahkan suguh hati kepada masyarakat tersebut sebagai pengganti tanaman yang telah tumbuh dan dirawat oleh pengelola lahan.
Pemberian suguh hati ini diberikan secara langsung oleh Menejer Kebun Bangun, Febryandi Bangun, SP kepada pengelola lahan. Selain kedua belah pihak, tampak hadir Kabid umum Kelvin Ginting, SH juga hadir Kapolsek Bangun Iptu Esron Siahaan, Camat Gunung Malela Roi Gojali Sidabalok,S.Ap, Pengulu Nagori Senio Abdul Halim Damanik, An Asisten Personalia (APK) Deddy Satria, Asisten Afdeling I Joni Hidayat, SP.
Bapak Febryandi Bangun,SP mengatakan, suguh hati ini merupakan tali asih untuk mengganti tanaman yang ada di lahan seluas 6 rante tersebut. “Status lahan tersebut adalah lahan HGU aktif sesuai dengan HGU yang diterbitkan BPN Simalungun. Rencananya lahan tersebut akan dijadikan Lahan Konservasi untuk menjaga ekosistem alam,” kata Bapak Febryandi Bangun, Jumat (08/09/2023) usai kegiatan penyerahan suguh hati di Kantor Kebun Bangun, Jalan Asahan, Nagori Senio.
Orang nomor satu di menejemen Kebun Bangun ini mengajak seluruh masyarakat yang ada di sekitaran areal HGU Kebun Bangun untuk bersama-sama menjaga dan merawat aset pemerintah. “Salah satu pendapatan nagara ini adalah dari hasil perkebunan, salah satunya adalah Kebun Bangun. Kita harapkan masyarakat yang ada di sekitaran perkebunan ini senantiasa menjaga aset negara ini,” katanya.
Ia menegaskan bahwa saat ini piahknya terus berupaya untuk mengambil alih aset lainnya yang saat ini masih dikuasai oleh masyarakat penggarap. “Untuk lahan yang berada di Afdeling IV, kita tengah berupaya mengambil alih aset tersebut. Karena PTPN III memiliki dokumen lengkap yang dapat dibuktikan secara hukum,” tambah Menejer Kebun Bangun mengakhiri.(JS)