Kota Tangerang, Triknews.co- Sebagian orang menganggap, jabatan ketua RT bukanlah jabatan yang mentereng. Jangankan diperebutkan, seringkali orang yang dicalonkan pun menolak. Boro-boro jabatan basah, yang ada jadi ketua RT adalah jabatan yang kering dan malah tombok.
Itu sebabnya, seringkali penjabat ketua RT sering dipaksa dengan dalih aklamasi peserta musyawarah. Soalnya, saat ditawarkan oleh pemimpin sidang, hampir seluruh peserta musyawarah menolak.
Tetapi beda pada Kampung Pasir Jaya, Kelurahan pasir jaya Kecamatan Jatiuwung, malah sebaliknya jabatan yang dipandang hanya sekedar RT menjadi ajang seperti pemilik presiden.
Namun apa yang dilakukan di Kampung Pasir Jaya, kelurahan pasir jaya, kota Tangerang, ini pantas ditiru. Sebab dalam kampung ini, jabatan ketua RT disulap menjadi jabatan yang mentereng, terhormat, dan dipilih dengan sungguh-sungguh. Bagaimana tidak, Pemilihan Ketua RT 01/02 dilaksanakan bak Pilkada atau Pemilu legislatif.
Pemilihan Ketua RT itu dilakukan layaknya Pemilu sesungguhnya. Ada teratak, bilik suara, dan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang dipilih dengan serius berdasarkan kapabilitasnya. Pemilihan RT di kampung ini dilakukan secara langsung tak ubahnya Pemilihan Kepala Daerah atau legislatif. Sumber dana penyelenggaraan berasal dari pendaftaran RT sebesar Rp 2 juta.
Ketua KPPS, otoy, mengatakan, layaknya pemilihan umum, kepanitiaan ada beberapa bilik suara untuk mencoblos, papan Daftar Pemilih Tetap (DPT), undangan C1, surat suara bergambar calon, serta tinta celup.
“Tanggal 11 Desember Ketua RT lama sudah purna, sehingga harus diadakan pemilihan RT baru. Warga menghendaki ada pemilihan yang demokratis dan transparan,” ucapnya, dikutip dari Berantas.co.id, Minggu pagi, 11 Desember 2022.
Dua orang menyatakan siap dicalonkan menjabat ketua RT. Mereka adalah Sobari, dan Mursin. Sementara, jumlah suara dihitung dari jumlah Kepala Keluarga (KK) yang mencapai 200 KK. Namun, ada beberapa keluarga tak berada di tempat lantaran merantau maupun tengah keluar kota sekeluarga.
Dari jumlah tersebut, 200 orang alias 87 persen lebih menunaikan haknya mencoblos dibilik suara. Singkat cerita, Sobari yang kesehariannya berjualan sayuran dinyatakan memenangi Pemilihan Ketua RT 01/02.
Lurah pasir jaya, mengaku gembira dengan penyelenggaraan Pemilihan Ketua RT yang dibuat serius itu. Keberhasilan warga meyelenggarakan pemungutan suara itu menunjukkan tingginya kebutuhan warga terhadap sosok pemimpin RT yang akan mengemban amanat mereka.
“Yang kesadaran demikian jarang terjadi di tempat lain. Jabatan ketua RT tak diperhitungkan. Ketua RT itu kerjanya ibadah”, ucapnya.
Lurah menjelaskan, peran ketua RT sangat strategis dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan. Ketua RT adalah ujung tombak pemerintahan karena paling tahu kondisi warga serta lingkungannya di banding pemerintah di atasnya. Keberhasilan program pemerintah pun banyak yang bertumpu pada ketua RT. (Wilnelma Elfira)