Pekanbaru, Triknews.co – 28 wartawan yang mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) kolaborasi antara Serikat Perusahaan Pers (SPS) Cabang Riau dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau dinyatakan kompeten.
Hal itu disampaikan Ketua PWI Riau sekaligus dewan penguji, Zulmansyah Sekedang, usai pelaksanaan UKW di Hotel New Hollywood, Pekanbaru, Rabu (21/9/2022).
“Alhamdulillah, dari 30 peserta UKW, 1 kelas Madya dan 4 kelas Muda, 28 orang dinyatakan kompeten. Bagi yang dinyatakan belum kompeten jangan berkecil hati, belajar lagi, nanti kalau ada UKW selanjutnya boleh ikut lagi,” kata Zulmansyah.
Zulmansyah menambahkan bahwa selain berbentuk ujian, UKW juga merupakan bagian dari edukasi untuk wartawan.
“Nanti teman-teman jika sudah diterbitkan oleh Dewan Pers keputusan berkaitan dengan yang kompeten atau belum kompeten ini, boleh konsultasi ke penguji kira-kira apa yang masih kurang dari ujian yang diikuti,” ujarnya.
Zulmansyah juga mengumumkan dua peserta terbaik yang meraih nilai ujian tertinggi yaitu Soleh Saputra wartawan dari media Riau Pos dengan skor 805 dan Linda Novia redaktur media Metro Riau dengan skor 760.
Dalam penyampaian kesan dan pesannya, Soleh mengatakan bahwa seluruh yang diuji dalam UKW merupakan pengetahuan yang sudah dijadikan kegiatan sehari-hari oleh wartawan.
“Tapi memang saat diuji, ada groginya dan jadi beban pikiran, apalagi saat dengar bisikan bahwa para penguji ‘killer’,” ujarnya.
Soleh menambahkan bahwa UKW merupakan salah satu cara menyelamatkan profesi wartawan.
“Saya mengutip yang disampaikan Ketua SPS Cabang Riau, Khairul Amri, bahwa UKW ini adalah cara menyelamatkan yang sedikit. Begitupun para penguji ini adalah senior-senior kita yang tugasnya adalah melindungi profesi pers dengan memberi ilmu dan apa yang tidak boleh dilakukan wartawan,” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris SPS Cabang Riau yang mewakili ketua, M Hasbi, juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia pelaksana dan PWI Riau. Hasbi juga mengingatkan seluruh insan pers agar tak hanya memahami praktik jurnalisme yang ideal namun juga harus bisa kreatif.
“Pada realitanya saat ini media-media seperti kita memang bersaing dengan gempuran media sosial. Ini menjadi keresahan kita bersama, namun bukan berarti menjadi sebuah halangan. Media multiplatform adalah jawabannya,” tutupnya.(MS/Rilis)