Langsa : Trik News.co – PDAM sebagai Perusahaan milik Daerah penyedia air bersih layak konsumsi bagi pemenuhan kebutuhan akan air kepada masyarakat para pelanggan khusus di kota Langsa.
Perusahaan milik daerah ini terkesan seperti disudutkan, dikerdilkan dan bahkan juga terkesan seperti dianak tirikan oleh mereka oknum-oknum pemangku wewenang yang ada di kota tersebut.
Hal-hal kecil yang mencuat ketengah publik, dengan cepat direspon oleh mereka dengan berbagai tanggapan negatif.
PDAM bak buah simalakama, di satu sisi mereka dituntut untuk memaksimalkan pasukan air bersih kepada para pelanggan yang ada di seluruh pelosok Gampong (desa).
Sementara dilain sisi, PDAM harus juga siap memenuhi panggilan yang dilakukan oleh mereka pihak pemangku jabatan meski terkadang hasil dari pemanggilan tersebut.
Sebagaimana yang sudah dilakukan tidak ada titik temu bagaimana cara pemecahan masalah yang dihadapi PDAM agar pemenuhan pasukan air kepada pelanggannya bisa terlaksana dengan baik.
Sementara itu, dari pantauan yang dilakukan trik news.co , PDAM sebagai perusahaan daerah dibawah pimpinan Dirut Azzahir, SE, dalam hal pemenuhan akan air bagi pelanggannya.
Mereka tidak hanya tinggal diam, mereka telah melakukan berbagai cara dan upaya untuk pemenuhan pasukan akan air bersih tersebut bagi para pelanggannya.
Salah satu contoh yaitu dengan penyediaan Booster/Reservoir (Bak Penampung) yang berada di 4 (empat) titik lokasi yaitu Sungai Lueng, Langsa Lama, Gampong Meutia, dan Alur Dua diwilayah Kecamatan Langsa Baro.
Pengadaan Booster yang dilakukan PDAM tersebut, tidak lain dan juga tidak bukan, apa yang dilakukan itu semua bertujuan agar pasukan air dapat terealisasi secara baik sesuai harapan pelanggan dan juga tentunya harapan PDAM itu sendiri.
Dalam pada itu, kepala bagian Produksi PDAM Tirta Kemuning Bembeng saat dikonfirmasi pada Jum’at tanggal (12/8), mengatakan bahwa ada banyak hal yang perlu dibenahi guna pemenuhan akan air bagi pelanggan.
“Menurut dia, jaringan air berupa pipa yang saat ini dipakai oleh PDAM Tirta Kemuning, saluran pipa tersebut terdiri dari pipa asbes dan ada juga pipa PVC.
Dikarenakan usianya yang sudah lumayan tua, pipa tersebut banyak yang mengalami kebocoran, hal ini akan berpengaruh terhadap pasukan air melalui jaringan pipa itu kepada para pelanggan.
Jaringan pipa ini perlu diganti dengan pipa yang baru yang lebih besar kafasiras debit airnya sekaligus penambahan WTP dari 60 liter per detik menjadi 300 liter perdetik.
Dan ini akan menghabiskan biaya besar untuk menggantikan saluran pipa yang lama ke saluran pipa yang baru, dan ini menjadi beban pemerintah daerah, pungkas Bembeng.
Terkait kondisi PDAM sepeti ini, maka untuk menuntaskan keluhan-keluhan pelanggan yang selama ini kerap muncul terutama mereka yang ada di kecamatan Langsa Timur.
Hal ini perlu adanya pemikiran dari semua pihak, artinya bukan hanya PDAM saja yang memikirkan hal itu, namun juga harus ada upaya dan dukungan dari pemerintah khususnya Pemko Langsa.
Dengan demikian keluhan-keluhan para pelanggan akan bisa teratasi dengan adanya pembenahan-pembenahan yang dilakukan disertai dukungan anggaran dari Pemerintah, demikian sekilas. (Boy)