Medan, Triknews.co-Guna mendukung ketahanan pangan dan kenyamanan lingkungan hidup, PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Belawan meresmikan Program Kampung Iklim (Proklim), di Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Jumat (29/7).
“Proklim ini meliputi serangkaian kegiatan yang bernilai ekonomis, dengan melibatkan beragam unsur elemen masyarakat,” kata Manager PLN-UPDK Belawan, Harmanto, di sela-sela launching Proklim.
Disebutkan, fokus kegiatan Proklim ini adalah turut mendukung program pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup. Di antaranya, pengelolaan sampah seperti limbah plastik menjadi eko enzim, ketahanan pangan lewat budidaya bibit manggrove dan ternak.
Harmanto berharap program ini tidak pernah berhenti dan hanya sekadar seremonial. Sehingga kedepannya bisa berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khusus warga di Sicanang. “Tentunya mampu meningkatkan taraf kehidupan ekonomi masyarakat setempat,” katanya.
Selain itu, PLN-UPDK juga akan terus melakukan monitoring secara berkala terhadap tingkat keberhasilan program yang diinisiasi dari CSR PLN-UPDK Belawan ini. Jika masih adanya kendala dalam pengembangannya, akan dilakukan awarness melalui pelatihan dengan dukungan Artha Jaya.
Camat Medan Belawan diwakiki Kasi Sarpras Arief, meyakini program yang dilaksanakan pada 20 lingkungan di kelurahan ini, akan mendapatkan penilaian langsung dari Dinas Lingkungan Hidup. “Tentunya penilaian Proklim layaknya penghargaan Adipura ini mampu diraih Kelurahan Sicanang,” ucapnya.
Sementara Direktur Artajaya, Armawati Chaniago, menyebutkan pihaknya siap menyukseskan program ini dengan melibatkan banyak elemen masyarakat dari kalangan kelompok pemuda,ibu rumah tangga, PKM dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.
“Karena pengembangannya tidak bisa hanya dikerjakan satu kelompok, tetapi butuh kolaborasi bersama dengan tujuan masyarakat saling bermintra guna mengurangi emisi di lingkungan,” tambahnya.
Apalagi penilaian capaian Proklim ini adalah sebagai aksi perubahan perilaku masyarakat.
Untuk penilaian Proklim ini akan berlangsung pada April dan Oktober mendatang. Hingga kini sudah banyak hasil Proklim ini, seperti pembuatan barang bekas menjadi produk jadi, pengelolaan sampah menjadi pupuk dan budidaya lele dan ulat magot. (Zuwita)