Jakarta, Triknews.co-Memasuki hari terakhir Musyawarah Perencanaan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (Musren BNN RI), hasil konsolidasi dan integrasi tiga materi diskusi yang digodog pada Musren BNN, dibacakan. Sejumlah terobosan diajukan guna mendukung percepatan perwujudan Indonesia Bersih Narkoba.
Pada materi Strategi Penguatan Program Desa Bersih Narkoba (Bersinar) dan Program Kota Tanggap Narkoba (Kotan) direkomendasikan beberapa poin, salah satunya adalah mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk menerbitkan regulasi bagi Pemerintah Daerah terkait program dan anggaran Desa Bersinar dan Kotan. Hal lain yang menjadi rekomendasi adalah pembuatan system informasi digital yang terintegrasi dengan institusi terkait dalam pelaksanaan program Desa Bersinar dan Kotan.
Sementara pada materi Penguatan Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IMB), hal pertama yang menjadi rekomendasi adalah digitalisasi data serta pengembangan instrumen pelaporan dan pengukuran evaluasi klien berbasis aplikasi. Selanjutnya adalah pemanfaatan Media Sosial sebagai sarana komunikasi publik, menggali potensi CSR ( _Corporate Social Responsibility_ ) institusi, serta optimalisasi peran Agen Pemulihan BNN.
Terakhir adalah Strategi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi. Rekomendasi yang diberikan diantaranya melakukan digitalisasi data dengan membangun sistem database internal dan eksternal serta penyediaan aplikasi pelayanan yang terintegrasi seperti layanan rehabilitasi, penyuluhan, pembuatan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) serta asesmen terpadu berbasis IT. Hal lain yang juga didorong oleh para Kepala BNN Provinsi adalah pemutakhiran alat intelejen pemberantasan narkoba di wilayah.
Sekretaris Utama BNN, Drs. I Wayan Sukawinaya, menyampaikan dari seluruh pembacaan hasil diskusi, dapat disimpulkan bahwa, BNN RI perlu mengadaptasi dinamika perkembangan kondisi ekonomi dan keamanan global serta kondisi perubahan pola kehidupan masyarakat pasca pandemi Covid-19. Selain itu, seluruh jajaran BNN harus mengkonsolidasi, mengkolaborasi, mensinkronisasi, dan mengintegrasi berbagai program pembangunan secara holistik dan komprehensif terkait Desa Bersinar.
“Poin berikutnya adalah, menghadapi era industri 4.0 seluruh jajaran BNN harus lebih melek teknologi dan memperkuat sistem kerja berbasis digital. Selain itu, pengelolaan data dan informasi harus dilakukan secara digital tertata dan terintegrasi agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat”, ujar Sekretaris Utama BNN saat membacakan hasil kesimpulan Musren BNN RI.
Mengakhiri kegiatan, Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose, secara resmi menutup Musyawarah Perencanaan. Kepala BNN RI memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Kepala BNN Provinsi atas keseriusannya dalam menyusun perencanaan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkoba (P4GN).
“Kita sudah laksanakan Musren selama dua hari. Saya melihat keseriusan dan keinginan untuk berbuat yang lebih baik”, puji Kepala BNN RI.
Kepala BNN RI menyayangkan apabila ada peserta yang tak memanfaatkan kesempatan baik ini untuk berdiskusi. Menurutnya, Musren ini menjadi kesempatan bagi pimpinan BNN Provinsi untuk bertanya kepada para ahli terkait program dan kebijakan BNN.
“Banyak _expert_ yang diam, tapi sesungguhnya mereka tau. Karna biasanya yang tau tidak banyak bicara, yang banyak bicara tidak tau,” ujar Kepala BNN RI seraya berkelakar.
Sambutan Kepala BNN RI mengakhiri rangkaian kegiatan Musren BNN RI yang berlangsung selama 2 hari, sejak 7 hingga 8 Maret 2022, di Gelanggang Olahraga Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Bogor, tersebut. Apa yang telah disepakati pada forum diskusi ini akan menjadi dasar penyusunan strategi BNN kedepan dalam menghadapi ancaman penyalahgunaan narkoba.
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN