Deli serdang, Triknews.co-Sejumlah warga Desa manunggal yang tak pernah memiliki Identitas KK dan KTP di fasilitasi oleh Ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera bertemu Kepala Desa Manunggal Kabupaten Deli Serdang dan meminta agar Pemerintah Desa mengambil kebijakan dan Solusi maupun surat keterangan domisili sebagai syarat penerbitan pembuatan identitas agar warga ini bisa kami bopong ke Lubuk PAKAM Kantor Disdukcapil, Selasa (25/01/2022).
Dalam pertemuan di maksud Uba Pasaribu menjelaskan sesuai dengan temuan dan laporan warga bahwa mereka ini sudah puluhan tahun di Desa Manunggal ini ada yang sakit,putus sekolah,serumah tak ada ikatan karena tak memiliki Identitas dan sejumlah persoalan lainnya.
Salah seorang warga Sri Ramadhani 55 tahun,seorang janda miskin bersama ketiga anak dan cucunya berdomisili di Desa ini sejak tahun 2003 namun belum memiliki identitas.
Sri Wahyuni 36 thn, penduduk Kota Medan yang sudah berdomisili di Desa ini, sebelumnya hemat kami beliau gagal buat anak masuk daptar kartu keluarga di Medan karena tak punya buku nikah dan ditambah birokrasi superbelit sulit di tembus sehingga usia anak 19 thn,17 Thn dan 12 thn,dan ketiga anak ini tak pernah sekolah karena tak punya punya identitas,kemarin sudah fasilitasi agar Sri Wahyuni ibu tiga orang anak ini pindah domisili saja dari Medan menuju Deliserdang Soalnya anak paling bungsu idap pembengkakan di kemaluan merah bagai tomat mau pecah,sebelumnya telah di beritakan agar Disdukcapil Pemko Medan bisa mempercepat kepindahannya,namun Disdukcapil Medan enggan mempercepat kepindahan Sri Wahyuni karena di pandu aktivis.
Uba Pasaribu menyesalkan tak sepenuhnya perangkat Desa mendukung pelayanan Kepala Desa,pihak Kadus diduga ikut melambatkan layanan,semoga ini menjadi atensi Kepala Desa membenahi tatakelola pelayanan ini,bagaimana warga mau berurusan jika Kadus juga harus kita layani bukan melayani dan mengayomi.
Kepala Desa Bapak Mukhlisin menyambut baik pertemuan di maksud dalam pertemuan ini saya atas nama Pemerintah berterimakasih kepada Bapak Pimpinan Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera sudah menjadi mata dan telinga Pemerinta Desa dan memohon maaf jika warga ini tak terpantau kami selama ini,dengan segala keterbatasan kami sebagai Pemerintah.
Dan kami perangkat Desa siap membantu Jika surat surat jika di butuhkan,terang Kepala Desa ke aktivis kemanusiaan.
Untuk mengangkut sejumlah warga kurang mampu ini satu angkot kami rental membawa mereka ke Kantor Disdukcap di lubuk Pakam Rabu 26 Jan 2022 agar mereka punya identitas.
Sebagian Warga rentan sosial ini menemui jalan buntu di Kantor Dinas Dukcapil dugaan kami karena terlalu kaku petugas mengambil kebijakan akhirnya Uba Pasaribu mendampingi warga ini menghadap Sekretaris Dinas Ibu Cristina Siagian agar dibantu ambil kebijakan,karena uba Pasaribu penuh pertimbangan kemanusiaan letak geografis Labuhan Deli ke Disdukcapil sulit di jangkau apalagi mereka tak punya uang dan punya segala keterbatasan,akhirnya Ibu Sekdis memanggil Kepala seksi pendataan penduduk agar dibantu kebijakan supaya Ibu Sri Ramadani bersama ketiga anaknya bisa mendapat identitas.
Di loket pelayanan juga mereka mendapat kesulitan,besok sudah bisa diambil KKnya terang petugas kepada warga dampingan Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera,tapi tidak boleh di wakilkan,anehnya mereka diloket pelayanan meminta saya melampirkan FC KTP sebagai penanggungjawab bagi warga dampingan setiap kali berurusan dengan mereka.
Terlalu kaku kalian jika saya mendampingi warga,entah apa apa saja kalian bilang jika tak saya dampingi ke loket,Saya juga banyak bukti bukti warga Nol data siap juga kemarin seketika KK dan KTPnya di Dinas ini tanpa menunggu hari esok dan tak harus bolak lagi cetak KK di Kecamatan habis waktu kalian buat,mau kita buktikan tantang aktivis yang lantang demi orang pinggiran ini,bukan hanya itu saja,kalian bilang jika urus surat cerai harus putusan pengadilan nyatanya tidak juga,terlalu sakit kalian buat orang tak mampu,kalian buatlah pelayanan sesuai visi Dirjendukcapil”Inilah pelayanan membahagiakan masyarakat”tantangnya tegas.
Lain halnya Bapak Talifati Lature seyogianya hari ini Rabu 26 Jan 2022 bisa tuntas identitas di Disdukcapil Kab Deliserdang,namun dalam surat domisili dimaksud Beliau di buat Jenis Kelamin perempuan padahal Seharusnya laki laki,akhirnya pria berdarah Suku Nias yang tak tau baca tulis ini pulang gigit jari.
Kepada media Uba Pasaribu minta agar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil agar mensosialisasikan syarat pembuatan KK dan KTP kepada pihak Desa sehingga warga tidak kelabakan,sama seperti Ibu Farida 59 tahun,tak punya uang untuk membeli materai mau buat surat peryataan tak pernah sekolah,ini itu untung saja saya ada uang bisa saya talangi beli materai,sebelumnya Ibu sebatangkara ini saya dapat laporan dari tetangganya mau beli beras saja jual piring dan saya sudah tugaskan relawan membantunya sembako,ini misi Kemanusiaan.
Dan Disdukcapil diminta menyikapi keluhan warga setiap dampingan Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera,sungguh kami tak ada untung ruginya jika warga itu tak di layani,hanya misi kami kemanusiaan.
Padahal Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan selalu bilang Pelayanan Publik merupakan prioritas Utama dalam reformasi birokrasi,berbagai terobosan dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat(Gea)