Aceh Timur,TrikNews.co l —Telah terjadi insiden yang disebabkan Gas beracun dari sumur tambang gas PT. Medco E&P Malaka yang terjadi pada Jumat tanggal 9-4-2021 yang mengakibatkan puluhan warga keracunan.
Ketua PWRI Aceh Timur Teuku Mustafa AB sangat kecewa karena PT Medco E&P Malaka di duga lengah tidak mengutamakan keselamatan umum serta lingkungan dalam ekploitasi migas di blok A, demikian dikatakan Mustafa AB Ketua DPC Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) kepada media ini, Sabtu (10 April 2021).
Dijelaskannya, dampak dari kegiatan Flaring PT. Medco E&P Malaka diwilayah itu telah mengakibatkan setidaknya 36 warga harus dilarikan ke rumah sakit dan Sebanyak 259 jiwa dari 155 Kepala Keluarga di Desa Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur terpaksa harus mengungsi akibat asap gas beracun dari sumur Alei Siwah 11 milik perusahaan tersebut.
Lebih lanjut Mustafa menjelaskan, “PT Medco E&P Malaka tentu bukan perusahaan migas kecil maka sudah seharusnya menerapkan standar keselamatan kelas dunia (word clas safety) untuk menjamin keselamatan umum dan keselamatan lingkungan sekitar.
Dirinya juga menyampaikan bahwa Humas PT. Medco ketika di wawancarai oleh wartawan terkesan tidak mau menyampaikan apa-apa terkait kejadian tersebut dan berusaha menghindari pertanyaan dari wartawan saat di Puskesmas Julok,” kisah Mustafa mentesalkan sikap Humas.
Ditegaskannya lagi, “Aspek hukum keselamatan umum atau publik wajib di implementasikan dalam proses ekploitasi migas di Aceh Timur hal ini penting guna memberikan perlindungan dan rasa aman kepada masyarakat di wilayah produksi.
Selain keselamatan umum, lanjutnya, Medco juga harus mengutamakan keselamatan lingkungan sekitar disamping juga meminimalisir kerusakan lingkungan akibat limbah produksi industri tersebut serta tidak mengabaikan hak – hak masyarakat, ujarnya.
“Pihak Medco seharusnya mengapresiasi permintaan harus bertanggung jawab seraya memberikan pendampingan kepada warga yang terdampak dari Kejadian tersebut.
Kata dia menambahkan, tidak hanya itu saja, permintaan masyarakat mendesak agar Medco tidak hanya memberikan pendampingan kepada warga yang terdampak keracunan akan tetapi juga memberikan kompensasi atas kerugian inmantril yang dirasakan oleh masyarakat, tegasnya.
Kita sebagai masyarakat, sebut dia, Medco ini seharusnya memiliki SOP atau manajemen mitigasi bencana serta mengindahkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan strategis pembangunan yang berkelanjutan agar tidak merugikan masyarakat hanya untuk sementara saja membuat dapur umum, namun kedepannya jangan sempai terulangi lagi dan apa yang menimpa sekarang harus bertanggung jawab penuh, pintanya. (Boy)
Editor : surya atm