BerandaDaerahTingkatkan PAD, Pemkab. Meranti Targetkan 6 Miliar/Tahun Dari Pajak Sarang Burung Walet

Tingkatkan PAD, Pemkab. Meranti Targetkan 6 Miliar/Tahun Dari Pajak Sarang Burung Walet

Author

Date

Category

Meranti Riau, TrikNews.co-‘Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti terus mencari sumber-sumber pemasukan potensial daerah yang akan dipergunakan untuk membangun berbagai fasilitas publik strategis, salah satu yang dilirik Pemkab. Meranti adalah pemasukan PAD dari Pajak Sarang Burung Wallet, untuk yang satu ini Pemkab. Meranti menargetkan pemasukan sebesar 6 Miliar Rupiah/Tahun.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi antara Pemkab. Meranti dengan para pengusaha sarang burung Wallet yang melibatkan pihak Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan Provinsi Riau dan Selatpanjang serta Dinas Terkait lainnya yang digelar diruang rapat Melati, Kantor Bupati, Selasa (18/8/2020).

Rakor langsung dipimpin oleh Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, dan dihadiri Kepala Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah ( BPPRD ) Meranti Mardiansyah, Kepala Badan Penanaman Modal Afrizal Darma, Kasatpol PP Meranti Helfandi SE M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan,Tanaman Pangan dan Peternakan M. Arif Rahman.
, Sekretaris Badan Penanaman Modal Meranti Tunjiarto, Kepala Karantina Provinsi Riau dan Selatpanjang yang diwakili oleh Kasi Pengawasan Karantina Pekanbaru Wilker Selatpanjang Provinsi Riau dan Selatpanjang yang diwakili oleh Kasi Penindakan Karantina Riau Ferdi, Sugono Kepala TU Pengawasan dan penindakanenndakan Karantina Riau Ferdi, Sugiono Kepala TU Karatina Riau, Kepala Karantina Riau, Kepala Karantina Hewan dan Tumbuhan Abdul Aziz, Perwakilan Pengusaha Sarang Burung Wallet Gusman, Kabag Humas dan Protokol Meranti Rudi MH.

Dari hasil evaluasi dari Pemkab. Meranti terhadap pemasukan pajak dari sarang burung Walet banyak terjadi kebocoran, hal itu terjadi karena banyaknya para pengusaha sarang burung Wallet sebagai wajib pajak mengelak pajak atau tidak memenuhi kewajibannya.

Selain itu karena masih belum sinkronnya koordinasi antara Badan Karantina Selatpanjang dengan Pemkab. Meranti terkait pengelolaan izin ekspor sarang burung Wallet yang memiliki harga selangit itu.

Bahkan karena kurangnya keterbukaan dari pihak Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan Selatpanjang sempat terjadi miss komunikasi dengan Pemkab. Meranti. Ketika itu Pemkab. Meranti sempat menduga telah terjadi penggelapan pajak yang dilakukan oleh oknum Karantina Hewan dan Tumbuhan Selatpanjang namun setelah digelar pertemuan terbuka ini semua dapat diklarifkasi dan diluruskan.

Sekedar informasi sebelumnya Pemkab. Meranti telah melakuian penarikan restribusi pajak kepada para pengusaha sarang burung Wallet, namun jumlahnya tidak maksimal dimana dari hampir seribuan Penangkaran Wallet yang terdaftar dan tersebar diseluruh wilayah Kepulauan Meranti hanya berhasil memberikan pendapatan sebesar 750 Juta/Tahun.

Angka itu dinilai sangat kecil jika melihat data yang diberikan pihak Karantina Selatpanjang kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Meranti dimana hasil produksi ekspor Wallet yang keluar dari Kepulauan Meranti dengan rata-rata sebanyak  2 Ton/Bulan atau 24 Ton/Tahun.

Masalah yang terjadi saat ini para petugas pajak Pemkab. Meranti sangat kesulitan untuk melakukan pemungutan restribusi dilokasi penangkaran, karena sebagian besar penangkaran yang dikunjungi berada dalam keadaan disegel dan pemiliknya banyak tidak berada ditempat. Pemilik hanya muncul saat panen atau berhubungan dengan pengepul sarang burung Wallet.

Dalam rapat tersebut terungkap salah satu solusi yang akan ditempuh Pemkab. Meranti untuk memaksimalkan Penghasilan Asli Daerah ( PAD) dari sarang burung Wallet ini adalah dengan membentuk Asosiasi Pengusaha Wallet dengan begitu segala sesuatunya akan lebih terkoordinasi.

Kepada perwakilan pengusaha sarang burung Wallet Gusman, Bupati mewacanakan melalui Asosiasi ini nantinya dapat dicarikan format untuk memberikan pemasukan pajak kepada Pemda sebesar 500 Juta/Bulan. Dengan asumsi setiap penangkaran yang berjumlah seribuan itu memiliki produksi rata-rata 2 Ons/Bulan dan dikenakan pajak sebesar 60 Ribu Rupiah/Ons. Dan bagi penangkaran yang diketahui memiliki produksi besar atau melebihi 2 Ons/Bulan akan dilakukan penyesuaian pajak kembali.

Saat wacana ini dilempar kepada pengusaha sarang barang burung Wallet mendapat tanggapan positif dari Gusman, meski belum yakin dapat mencapai target itu namun menurutnya target tersebut masih masuk akal dan berjanji akan mengupayakannya.


Pihak Kantor Balai Karantina Pekanbaru Wilker Selatpanjang sendiri dikatakan Abdul Aziz siap membantu Pemkab. Meranti untuk mencapai target penerimaan pajak dari sarang burung Wallet ini, caranya dengan membantu melakukan penghitungan berat sarang burung Wallet.

“Kami dari Karantina siap menbantu untuk melakukan penghitungan karena untuk menghitung ada aturan tersendiri dan kami punya ilmunya,” ujar Kepala Karantina Pekanbaru Wilker Selatpanjang, Abdul Aziz.

Untuk meningkatkan potensi pajak sarang burung Wallet ini, Bupati juga meminta kepada Dinas terkait untuk mempermudah izin para pengusaha Wallet untuk membangun penangkaran jika perlu menggratiskan biaya IMB.(Izin Mendirikan Bangunan) Dengan begitu seluruh pemilik penangkaran Wallet dapat diregistrasi dan dapat memenuhi kewajibannya membayar pajak.

Hasil Liputan : M.KHOSIR AMN.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent comments

- Advertisement -spot_img