Dumai,Triknews.co.Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 01 yang positif Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai yang sampai saat ini masih simpang siur beritanya bahkan menjadi suatu tanda tanya besar bagi masyarakat Dumai,dan menimbulkan ada sangkaan suuzon bagi publik.
Haji Awaluddin salah satu tokoh masyarakat Dumai yang juga sebagai salah satu Ketua Panglimo Rumpun Melayu Bersatu – Laskar Hulubalang Melayu Riau kota Darussalam Dumai (RMB-LHMR) yang akrab di sapa dengan panggilan Haji Gedang,akan maju sebagai relawan untuk turut mencari dan menemui keberadaan pasien 01 dimana saat ini keberadaannya dan di rawat dimana.
“Saya siap dan akan maju sebagai relawan untuk bertatap muka langsung dengan Pasien 01 yang positif Covid-19 di RSUD Kota Dumai yang diduga fiktif walaupun harus melalui SOP yang telah ditetapkan oleh Tim Medis Penanganan Covid-19, untuk meyakinkan masyarakat bahwa pasien tersebut bukan pasien fiktif seperti dugaan masyarakat,” tutur Panglimo Gedang, pada Rabu (06/05/2020)dan saya akan menyediakan perlengkapan diri saya sendiri (APD)dalam menemui pasien 01.
Pasalnya pasien tersebut diketahui hampir 2 bulan sudah menjadi pasien di RSUD Kota Dumai dan tak kunjung sembuh, apalagi biaya perawatan pasien Positif Covid-19 diketahui sangatlah mahal dan diduga mafia anggaran sudah memainkan perannya dalam situasi ini.jika hal tersebut memang terjadi sudah berapa kerugian negara akibat ulah oknum yang tak bertanggung jawab.
Sepak terjang Panglimo Haji Gedang untuk memperjuangkan hak masyarakat sudah tidak di ragukan lagi.Disituasi Pandemi Covid 19 ini masyarakat pada umumnya sangat takut bahkan menghindari untuk kontak langsung menjenguk apalagi bertatap muka pada pasien yang terpapar Virus Corona,akan tetapi Panglimo Haji Gedang malah sebaliknya,akan maju memberanikan diri sebagai relawan Covid 19,demi mengetahui kasus prihal pasien 01 yang samar akan informasinya.
Panglimo Haji Gedang menambahkan, “Apalagi ini menyangkut anggaran yang dipergunakan untuk penanganan Covid-19 ini angkanya cukup sangat besar dan masyarakat harus mengetahui dengan transparan anggaran ini, biar tidak ada temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nantinya dan opini yang simpang siur ditengah masyarakat.” karna sudah terbetik dihati saya selagi saya masih mampu saya akan selalu memperjuangkan hak masyarakat dan berjihad serta ikhtiar dalam berjuang untuk kepentingan orang banyak,tegasnya.
Dalam hal pengawasan anggaran ini setiap masyarakat mempunyai hak dan peran serta dalam memantau dan mengawasi anggaran yang bersumber dari uang rakyat, sebagaimana telah dtetapkan oleh Undang-Undang Nomor: 31 tahun 1999 jo UU No. 20 tahun 2001 jo UU No. 28 tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 1999.
Panglimo Haji Gedang berharap polemik ini sebaiknya cepat dinetralisir, serta pihak pemerintah jangan menutup nutupi apabila memang sesungguhnya ada permasalahan atau kasus yang semestinya di ketahui oleh masyarakat, jika tidak kericuhan dimasyarakat bisa terjadi akibat kurangnya ketransparanan atau keterbukaan pemerintah kepada masyarakat terkait penggunaan anggaran pasien positif covid-19 dan keberadaan mereka di Kota Dumai.
Kunci keberhasilannya maju dan berkembangnya suatu daerah yakni antara pemerintah dan masyarakat saling kerja sama,sinergi dan keterbukaan,satu hal untuk diketahui oleh pemerintah kota Dumai,menjadikan kehidupan masyarakat khususnya kota Dumai ini sejahtera dan Damai yakni mengertilah dan utamakanlah kepentingan masyarakat,karena terbentukanya suatu pemerintahan dan didudukkan orang orang sebagai pemimpin dan wakil rakyat karna masyarakat juga,maka dari itu berbuatlah untuk masyarakat dari masyarakat dan kembali kemasyarakat,terang Panglimo Haji Gedang menutup bincangnya.(Diana)
