Medan,triknews.co–Maksud hati ingin menyampaikan aspirasi sekaligus konfirmasi kepada anggota DPRD kota Medan sebagai wakil rakyat akhirnya batal dilakukan empat orang wartawan media cetak dan online karena sikap arogan yang diperagakan beberapa oknum security,Kamis (9/1/20) siang.
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB ini berawal ketika empat orang awak media A,T,W dan M hendak mengkonfirmasi Anggota DPRD Medan di Komisi B terkait masalah ketenagaakerjaan yang menimpa salah seorang warga kota Medan.
Namun,niat baik para wartawan ini tampaknya tidak berjalan mulus pasalnya, belum lagi memasuki ruangan komisi B,langkah kaki para sosial control ini dihalangi beberapa oknum security dengan alasan para anggota dewan tidak ada ditempat.
Penghalangan ini tentunya sangat mengejutkan, pasalnya, gedung DPRD yang terletak dijalan Maulana Lubis no.1 kota Medan ini seyogianya adalah tempat dimanà para wakil rakyat menampung segala aspirasi maupun permasalahan yang terjadi pada masyarakat kota Medan.
Peristiwa ini berawal tatkala ke empat wartawan tersebut berniat menemui anggota dewan di Komisi B guna konfirmasi sekaligus memberitahukan bahwa salah seorang warga kota Medan mendapat masalah terkait ketenagakerjaan,maka para jurnalis inipun mendatangi gedung dewan namun dipos sekurity, tepatnya didepan pos dalam pagar,langkah mereka dihentikan beberapa oknum sekurity yang mennyakan maksud dan tujuan ķedatangan mereka.
Karena terlalu banyak pertanyaan dan terkesan menghalangi, para wartawan inipun meninggalkan sekurity dan terus masuk kedalam gedung LT 1 tepatnya didepan ruangan lobby,oknum sekurity pun kembali menghalau dan mencegat agar para wartawan ini mengurungkan niatnya bertemu anggota dewan,adu mulutpun terjadi siantara mereka.
” Mau kemana ?! ” tanya salah satu security dengan sikap kurang bersahabat.
Awak mediapun masih mencoba sabar dan menjawab dengan mengutarakan niat kedatangan mereka.
”Mau ke komisi B bang untuk konfirmasi” jawab awak media.
Bukannya mempersilahkan masuk melainkan, dia melarang wartawan untuk masuk dengan alasan bahwa saat ini anggota dewan yang ada hanya Erwin Siahaan
“Dewan lagi kosong,gak ada yang datang ,kalaupun ada cuman satu orang, pak Erwin itupun gak bisa diganggu ”kata oknum security ini dengan logat sedikit keras.
Lalu, ke empat wartawan ini kembali bertanya sembari mengungkapkan jika mereka adalah insan pers.
“Kamikan Wartawan, kok gak bisa masuk bang?”tanya mereka.
Meakipun sudah dikatakan kalau kalau mereka wartawan masih juga sidak diperbolaehkan masuk“Gak bisa sembarangan masuk kesini walaupun Wartawan, harus melapor dulu ke Pos Satpam ,kecuali Wartawan yang berunit di sini,” kata security tersebut dengan logat seperti kurang senang atas kehadiran para awak media ini digedung dewan tersebut.
Meskipun begitu,para awak mesia masih berusaha menjelaskan bahwa sebelumnya sudah melapor ke pos sekurity diipintu masuk.
“Kami sudah dari Pos Satpam bang permisi, tapi banyak kali pertanyaannya, harus buat janji dulu katanya,”ujar salah satu dari wartawan menjelaskan namun,tetap saja tidak diperbolehkan masuk oleh oknum wartawan tersebut.
Agar pertengkaran tidak sampai meluas para wartawan inipun mengalah dan meninggalkan gedung DPRD Medan
Ada apa sebenarnya di gedung DPRD Medan sehingga para awak media dihalangi masuk guna untuk konfirmasi. Sementara gedung DPR adalah milik Rakyat yang merupakan Rumah aspirasi tempat pengaduan masyarakat untuk menuntut haknya.
Sementara itu,salah seorang wartawan yang tidak mau namanya dipublikasikan sangat menyayangkan sikap tidak terpuji yang dipertontonkan tenaga security tersebut.
”Sebenarnya sudah gak perlu lagi ada Security disini ,udah lebih baik Satpol PP saja buang – buang uang negara saja itu ”kata pria berperawakan sedikit gemuk ini dengan kesal.
Sementara itu,Sekretaris DPRD kota Medan Abdul Aziz saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp mengatakan jika semua orang bebas masuk ke gedung DPRD Medan punbegitu harus melalui prosedur yang ada.
”Siapapun dibenarkan masuk ke gedung DPRD sama seperti yang lainnya,tidak ada perbedaan, tidak ada dihalangi tapi ada prosedurnya ” jawab Sekwan melalui pesan WhatsAppnya tanpa merinci prosedur yang bagaimana yang dimaksud saat wartawan kembali menanyakan peraturannya.
Para awak media mengharap agar kedepannya sikap seperti ini jangan terulang lagi dan perusahaan tempat sekurity ini bernaung hendaknya memberikan pelatihan yang mumpuni kepada setiap tenaga sekurity agar lebih profesional saat menjalankan tugasnya dengan tidak mempertontonkan sikap seperti preman jalanan.(MM)