Aceh Timur,TrikNews.Co – Dana Otsus yang dikucurkan oleh pemerintah RI melalui pemerintah Aceh dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang termasuk bidang insfratruktur yang dikelola oleh dinas terkait, diantara nya untuk sarana dan prasarana jalan yang dilaksana kan oleh Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Permahan Rakyat ( PUPR ) Kabupaten Aceh Timur.
Pekerjaan tahun 2019 bidang Bina Marga dinas PUPR kabupaten Aceh Timur telah melaksanakan pembangunan insfratruktur berupa pengaspalan sejumlah ruas jalan dilingkungan kabupaten Aceh Timur di antara nya di Gampong Birem Rayeuk Kec. Birem Bayeun kabupaten Aceh Timur.
Sebagai sosial kontrol dan peran serta masyarakat mengacu kepada, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pasal 41.
Dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 43 tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran serta masyarakat dan pemberian penghargaan dalam pencegahaan dan pemberantasan tindak pidana korupsi pasal 2
Berdasarkan hasil amatan Media dilapangan terhadap Proyek pembangunan pengaspalan jalan Gampong Birem Rayeuk Kec. Birem Bayeun kabupaten Aceh Timur melalui sumber dana Otsus anggaran tahun 2019 yang dilaksanakan oleh rekanan CV Dwi Karya Tabina dengan no kontrak 29/BM/Otsus/PUPR/VII/2019 senilai Rp 2.437.211.000(dua miliar empat ratus tuga puluh tujuh dua ratus sebelas juta rupiah) terkesan dikerjakan asal jadi diduga tidak mematuhi pedoman serta petunjuk teknik, dan.juga akibat lemah nya pengawasan. Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan ( PPTK ) terlihat kondisi hamparan aspal yang bergelombang juga kasar serta terlihat tipis, dan seperti kurang padat juga berpori yang menganga disana sini, ditengarai mutu dan kwalitas pekerjaan jalan aspal tersebut dibawah standar, sehingga di khawatir kan proyek aspal jalan tersebut tidak akan bertahan lama.
“Sementara itu sejumlah masyarakat setempat saat ditemuai dilokasi proyek tersebut juga menilai dan mengatakan bahwa Pengerjaan pengaspalan jalan di Gampong Birem Rayeuk tersebut diduga kuat tidak sesuai spek, mutu dan kwalitas nya sangat rendah dan dibawah standar, kondisi aspal tipis, juga bergelombang dan kasar seperti kurang padat selain itu juga ukuran badan jalan ada yang lebar dan ada yang kecil terkesan kurang ukuran, disamping itu penyelesaian proyek tersebut juga sudah melewati batas waktu kontrak nya.”ungkap salah satu warga yang enggan nama nya dipublikasikan.
Ditempat rerpisah Fahrizal Siregar selaku Pj Gechik Birem Rayeuk Rabu ( 11/12 /19 )pekan lalu diruang kerja nya, mengatakan,” pelaksana (red -kontraktor)tidak ada menyampaikan laporan secara tertulis di kantor geuchik yang ada mereka menyampaikan secara lisan pada saat melakukan pengukuran jalan tersebut, dan terkait dengan fasilitas Gampong yang kata nya rusak atas laporan dari kepala dusun Bakti Cempaka bernama Agus Saputra itu juga harus diperbaiki karena itu fasilitas milik Gampong,”ujar Fahrizal.
Sementara itu Agus Saputra kepala dusun Bakti Cempaka saat di temui juga mengatakan, “iya benar akibat masuk nya alat berat pekerjaan jalan tersebut fasilitas Gampong ada yang rusak seperti plat beton dan dinding parit, kejadian tersebut sudah kita sampaikan kepada Pj Geuchik,” selain itu juga sudah kami sampaikan kepada penanggung jawab lapangan yaitu Saddam.”kata Agus Saputra.
“Harapan kami agar pihak rekanan meperbaiki fasilitas Gampong yang rusak dan hal ini sudah kita sampaikan kepada pihak pelaksana yaitu pak Saddam.”imbuh nya.
Selanjut nya, Kamis malam (13/12/19 ) pekan lalu Saddam selaku pihak rekanan saat ditemui di cafe Putroe Kupi Langsa, mengatakan kalau memang ada fasilitas Gampong yang rusak akan kami perbaiki, dan juga mohon terkait dengan pekerjaan pengaspalan jalan itu memang pekerjaan kami tolong jangan dimuat di media kita cari jalan keluar dan solusi yang terbaik,” kata Saddam.
Sementara itu Kabid Bina Marga dinas PUPR Aceh Timur saat dikonfirmasi melalui handphone Watshappnya tidak ada jawaban sampai dengan berita ini ditayangkan.( DANTON )
