Dumai, TrikNews.co,– Perhimpunan Dokter SpesialiK ardiovaskular Indonesia (PERKI) Riau adakan “Seminar Waspada Penyakit Jantung Bawaan” di Pendopo Sri Bunga Tanjung, Jl Putri Tujuh.
Seminar diikuti 5 dokter spesialis jantung, 2 dokter spesialis anak, 1 dokter spesialis penyakit dalam, serta 71 orang nakes dan 123 orang kader posyandu Kota Dumai. Total 194 orang hadir di pendopo.
“Seminar diadakan serentak secara nasional dalam rangka peringatan Hari Penyakit Jantung Bawaan Internasional tepat hari ini. Untuk Riau, kegiatan diadakan serentak di dua kota, yaitu Pekanbaru dan Dumai,” buka Ketua Panitia dr Ulzim Fajar, Sp.JP.
Diterangkan dr Ulzim lagi, tujuan diadakannya seminar adalah untuk memperingati minggu kewaspadaan penyakit jantung bawaan.
“Diharapkan masyarakat bertambah pengetahuan tentang deteksi dini penyakit jantung bawaan dan tatalaksana awalnya,” pungkas Ulzim.
Walikota H Paisal, SKM., MARS yang turut diundang dalam pembukaan acara, sangat mengapresiasi kegiatan seminar tersebut.
“Acara ini sejalan dengan program Khidmat Kesehatan Kota Dumai,” pungkas Walikota Paisal.
Perlu diketahui, saat ini Kota Dumai sudah masuki era Universal Health Coverage (UHC) sejak 1 Desember 2022.
“Dengan ditetapkannya era UHC Kota Dumai, maka penduduk miskin dan tidak mampu dapat didaftarkan sebagai peserta PBI-APBD Kota Dumai,” tandasnya
Paisal juga minta kepada RSUD dr Suhatman, MARS., dan Dinkes kedepannya, agar kegiatan seminar bukan hanya terkait penyakit jantung bawaan, tapi juga bisa mengangkat topik lainnya, seperti masalah gizi, stunting dan lain sebagainya.
Sementara, untuk layanan rawat inap di RSUD, H Paisal berpesan kepada Direktur RSUD dr Suhatman, MARS., yang diwakili Kabid Pelayanan dr Hafidz Permana, agar di Tahun 2024 RSUD tidak lagi melayani pasien rawat inap kelas VIP.
“Jadi tahun depan, ruang rawat inap di RSUD tidak ada lagi kelas VIP. Semuanya kelas 1, 2 dan 3. Tujuannya, agar pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal,” pesan Paisal, diaminkan dr Hafidz dan Kadis Kesehatan dr Syaiful, MKM.
Terkait informasi yang beredar di medsos dugaan adanya satu keluarga yang marah dan mengamuk serta memaki petugas medis di ruang rawat inap VIP C beberapa waktu lalu, oleh Paisal kemudian diluruskan.
“Bahwa rujukan bukan tanggungjawab perawat tapi dokter spesialis. Kedepannya, hal-hal seperti ini jika muncul agar segera di klarifikasi manajemen. Saya tidak ingin gara-gara layanan RSUD yang sudah baik selama ini tercoreng oleh 1 sekelompok orang yang jelas-jelas salah,” tegas Paisal dihadapan undangan.
Setelah seremonial seminar dibuka H Paisal, panitia kemudian menyerahkan cenderamata kepada Walikota Paisal, Kadis Kesehatan dr Syaiful, Sekretaris IDI Kota Dumai dr Andri Sati dan moderator seminar dari Kota Duri dr Christian Yosaputra, Sp.JP., FIHA.
Untuk seminar itu sendiri, panitia mengundang pembicara dr Shirley Leonita Anggriawan, Sp,A(K) seorang pakar deteksi dini penyakit jantung bawaan pada bayi dan anak serta dr M Syauqi, Sp.JP., FIHA.
Kadis Kesehatan dr Syaiful saat di konfirmasi usai seremoni, terkait acara tersebut katakan, bahwa pihaknya (Dinkes -red) sangat mendukung seminar tersebut.
“Apalagi Walikota Paisal tadi berpesan agar kedepannya di buat seminar dengan topik lainnya. Kita support seminar seperti ini,” pungkas mantan Direktur RSUD ini.
Reporter : Eliwaty
Editor : Jonter Sinaga