Triknews.co-Jeng Anisya Baqarah memberi informasi tambahan yang cukup penting dan bermutu dalam rangka tirakah bumi Majapahit dan Pajajaran khusus kerajaan dan situs peninggalan sejarah di Pulau Jawa. Jeng Anisya Baqarah menyarankan dengan sikapnya yang arif dan bijak dalam rangkaian kunjungan bersama Forum Studi Majapahit yang dikomando oleh Rsi Wisesanatha dan Ida Pendeta Agung Siliwangi bersama rombongannya berkenan mampir ke situs Resi Mayangkara Unggaran Semarang, yang dipercaya sebagi tempat Rahwana menerima hukuman selama 3000 tahun di dalam batu, sebelum akhirnya lahir kembali ke bumi menjadi manusia. (Kisah Gajah Mada) kata Jeng Anisya Baqarah menceritakan sejumlah tempat bersejarah yang layak dikunjungi juga bagi siapa saja yang berminat melakukan tirakah bumi di Pulau Jawa sekitarnya.
Yang menarik misteri
kepala gajah mada yang mengkristal menjadi batu katanya disimpan oleh seorang paranormal Mbah Jimbran/ turunan Sunan Kalijogo ke 12. Posisinya sekarang ada di Cepu, Kabupaten Bkora, miski Gajah Mada raib atau maksa di Madakaripura Probolinggo/Jawa Timur.    Gajah Mada dan kebo Iwa adalah saudara tunggal bapak yaitu Batara syiwa. Kebo Iwa gugur diwilayah lamongan.
Gajah Mada menganut Islam setelah disusul oleh Sunan Kalijogo di alam khayangan. Dan mereka sering menggunjungi Syeikh Syubakier yang dikenal Jendral para Malaikat.
Sri Aji Jayabaya adalah turunan langsung dinasty Isyana dari Bali, yang tinggal di Kediri, hingga masa akhir hayatnya juga menganut Islam dan mengasingkn diri dengan mengganti nama Abdullah hingga menibggal secara mistirius (moksa). Sebenarnya dia juga tersandung pasal tentang dua keluarga yg terlantar pada masanya.
Adapun Raden Fattah selaku Sultan Demak juga mendapat hukum selama 75 tahuh untuk menjalani hidup dialam Jin. Karena kikirnya Sang Sultan terhadap orang tuanya/ Bhre Kertabumi, penguasa Gunung Lawu dan Wali ke 10.
Kecuali itu, Anisya Baqarah yang telah memberi referensi untuk pengetahuan dan pemahaman masa lampau suku bangsa Nusantara ia paparan juga hubungan ikatan negeri gemah ripah loh jinawi ini dengan Moro Philiphina yang dikomando oleh Suku Bangsa Bagis.  Sebagai bahan bandingkan, kajian untuk membuka misteri gelap masa silam bangsa Nusantara sesekali perlu dikaji dan didiskusikan bersama kawan-kawan yang tergabung dalam GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) atau menjadi bahan kajian di Posko Kebangsaan yang sudah difasilitasi oleh GMRI di berbagai tempat dan daerah. Sebab topik yang menarik ini tidak pernah akan habis dibicarakan. Apalagi dari berbagai perspektif pandang yang bisa dan boleh beragam tampilannya.( Jacob)
Banten Timur 20 November 2022