BerandaEducationKaleng-Kaleng tapi Kreen By Horas Sitompul, SE

Kaleng-Kaleng tapi Kreen By Horas Sitompul, SE

Author

Date

Category

Triknews.co

“AKU tidak ngerti soal udang. Tapi disuruh pak ‘Ketua’ (maksudnya : TD Pardede, ayahnya) utk mimpin perusahaan udang di Sibolga. Aku gaji ahli udang, perusahaan itu terbukti sukses,” ujar Gubsu ke-14 Rudolf Pardede, kepadaku dan wartawan senior Ahmad Sulben Siagian, suatu sore menjelang Pilgubsu 2003-2008 melalui DPRD Sumut.

Rudolf mengundang Aku dan Siagian nongkrong di restoran khas Jepang yang terletak di salah satu ruangan di hotelnya. Saat itu, dia lagi ‘dikritik’ prihal tak punya pengalaman di pemerintahan, namun nekat maju sebagai calon Wagubsu mendampingi Cagubsu T. Rizal Nurdin.

“Aku memang tidak ngerti pemerintahan. Tapi bisa kugaji ahli untuk membantuku. Di kampusku (maksudnya : UDA), banyak doktor dan guru besar yang siap membantuku,” ujar Rudolf lagi.

Tatkala Rudolf kelak menjadi Gubsu ke 14 (10 Maret 2006-16 Juni 2008) menggantikan Rizal Nurdin yang wafat saat kecelakaan pesawat (5 Sept.2005), terbukti Rudolf tampil apa adanya tanpa merasa perlu untuk menutupi kelemahannya. Rudolf tak pernah melakukan ‘bragging’ (membual) dan ‘flexing’ (pamer kepalsuan), sebagaimana banyak dilakukan oleh kepala daerah saat ini.

Dia manfaatkan para ahli dan stafnya secara maksimal. Dan Rudolf adalah Gubsu tanpa masalah.

***
Aku beberapa kali jalan dengan Bram, si ‘Ketua Limpul’. Berkat medsos, Bram mengalami metamorfosa dahsyat dari ‘bukan siapa-siapa’ menjadi sosok yang ‘sesuatu banget’. Dalam perjalanan Medan-Batam, suatu ketika, Bram adalah magnit yang nyaris menunda jadwal penerbangan kami saat itu.

Intinya, jalan bersama Bram bisa mengundang tensi naik. Karena, orang-orang bersikap ramah terhadapnya namun abai kepada kita.

***
Rudolf dan Bram beda generasi, beda profesi, beda tingkat kesejahteraan dst. Persamaannya : sama-sama tokoh, sama-sama rendah hati, tetap pede dan tak merasa perlu memoles kelemahan yang ada, dst.

Yang mau kubilang, kalo kelien jadi gubernur, walikota atau ketua, belajarlah dari Rudolf Pardede dan Bram Ketua Limpul.

Pencitraan terus menerus dengan cara membual dan pamer kepalsuan, sesungguhnya sangat melelahkan dan butuh biaya besar. Kalo memang kita kaleng-kaleng, akui saja. Dan manfaatkan para ahli untuk membantu kita.

Kaleng-kaleng tapi keren…

*Salam suksesfull*

Amin.
Gbu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent comments

- Advertisement -spot_img