Langsa : Trik News.co – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kartu Sembako merupakan bantuan unggulan pemerintah melalui Kemensos untuk masyarakat dimasa pandemi Covid-19 yang dimulai dari sejak Bulan Januari s/d Desember 2021, dirasakan masyarakat tidak sesuai dengan nilai yang di salurkan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian sosial.
Pantauan media ini disalah satu tempat penyaluran BPNT yang beralamat Gampong Paya Bujok Blang Pase Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa tepatnya disamping Telkom Langsa, dilokasi ini ratusan KPM memenuhi lokasi tempat Penyaluran sembako BPNT pada warung yang ditunjuk.
Dari pantauan yang dilakukan tersebut juga terlihat ribuan papan telur memenuhi depan warung dan juga beras dengan merk Cap Udang, kacang ijo, dan buah Pir yang telah dimasukan kedalam kantong plastik sebayak 2 Kg per kantongnya. Sementara hal lain yang berhasil dirangkum oleh media ini dilokasi penyaluran Sembako BPNT tersebut yaitu keluhan masyarakat KPM yang menyebutkan ada selisih harga pada sembako yang disalurkan.
“Menurut dugaan dan perkiraan kami, ucap salah seorang KPM, penyaluran BPNT ini ada terjadi selisih harga dimana uang yang kami serahkan kepada pemilik warung uang yang besarnya Rp 800.000.00,- , kami hanya mendapatkan tiga karung beras ukuran 15 Kg, 4 (empat) papan telur, 1 Kg Kacang hijau, dan buah Pir senanyak 2 (dua) Kilo gram, uarai sumber itu menerangkan.
Lebih lanjut sumber itu mengatakan, menurut yang biasa kami beli di Pasar harga beras yang merk nya Cap Udang seperti ini harganya hanya Rp 155.000.00,- , jika dikali tiga karung maka menjadi Rp 465.000.00,- , sedangkan telur, kata sumber itu lagi, satu papannya dengan harga Rp 45.000.00,- sehingga jika dikali empat maka sebesar Rp 180.000.00,- .
Selanjutnya buah PIR sebanyak dua kilo gram, dalam satu kilo nya Rp 25.000.00,- rupiah dikali dua menjadi Rp 50.000.00,- rupiah, ditambah satu kilo gram Kacang hijau dengan harga Rp 22.000.00,- rupiah. Jadi setelah kami total jumlah keseluruhannya kami mendapati ada selisih harga sebesar Rp 83.000.00,- rupiah, dimana jumlah harga yang keseluruhannya itu yakni sebesar Rp 717.000.00,- rupiah, ungkapnya.
Sementara itu KPM lainnya kepada media ini mengatakan, “untuk proses penyaluran BPNT dilokasi jalan Telkom Langsa kami KPM terlebih dahulu menarik uang sebesar Rp 800.000.00,- di ATM atau Brilink, selanjutnya uang dan struck penarikan uang tersebut kami bawa kepada petugas warung yang ditunjuk untuk ditukar dengan sembako karena di warung tempat pembagian sembako tidak ada alat (EDC) untuk menggesek kartu ATM BPNT, ujar KPM itu kepada wartawan.
Terpisah Kadinsos Langsa Armia,SP saat dihubungi tim media ini sebagaimana dilansir Sumatera Post mengatakan, “Kalau memang benar nanti kami temukan apa yang dikeluhkan masyarakat, kata dia, akan kami tegur petugasnya, coba konfirmasi dulu dengan pendamping, ujar Kadinsos tanpa menyebutkan siapa pendamping itu. (Boy)