Alumni SMA Negeri 1 Kota Medan minta tolong ke Edhy Rahmayadi agar jualannya tidak di gusur
Yul (58) warga Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, janda yang memiliki tujuh anak kandung dan merawat dua anak yatim yang sehari hari berjualan di Jl Kartini Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia selama 20 Tahun.
Mewakili Pedagang lainnya Yul yang juga Alumni SMA Negeri 1 Kota Medan meminta kepada Edhy Rahmayadi Gubernur Sumatera Utara yang juga Ketua Alumni agar jualannya tidak gusur karena jualan tersebut merupakan mata pencaharian untuk bertahan hidup di tengah pandemi. Senin, (30/11/2021)
“Mohonlah pak Gubsu, Yuli mau di gusur Satpol PP Kota Medan atas permintaan Kadis Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, kalau di gusur, gimana lagi Yuli mau bertahan hidup karena ini mata pencaharian satu satunya” ungkap Yuli
Lanjut Yuli juga meminta Satpol PP Kota Medan untuk tidak menggusur lapak jualannya.
“Gunakanlah hati Nurani pak Satpol PP Kota Medan, jangan gusur kami, kami berjualan hanya untuk bertahan hidup di tengah pandemi ini” ungkapnya
Awak media mencoba mewawancarai Kadis Pendidikan Propinsi Sumatera Utara Prof. Drs Syaifuddin. MA, Ph.D tetapi menurut Security lagi tidak berada di ruangan.
Alumni SMA Negeri 1 Kota Medan minta tolong ke Edhy Rahmayadi agar jualannya tidak di gusur
Yul (58) warga Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, janda yang memiliki tujuh anak kandung dan merawat dua anak yatim yang sehari hari berjualan di Jl Kartini Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia selama 20 Tahun.
Mewakili Pedagang lainnya Yul yang juga Alumni SMA Negeri 1 Kota Medan meminta kepada Edhy Rahmayadi Gubernur Sumatera Utara yang juga Ketua Alumni agar jualannya tidak gusur karena jualan tersebut merupakan mata pencaharian untuk bertahan hidup di tengah pandemi. Senin, (30/11/2021)
“Mohonlah pak Gubsu, Yuli mau di gusur Satpol PP Kota Medan atas permintaan Kadis Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, kalau di gusur, gimana lagi Yuli mau bertahan hidup karena ini mata pencaharian satu satunya” ungkap Yuli
Lanjut Yuli juga meminta Satpol PP Kota Medan untuk tidak menggusur lapak jualannya.
“Gunakanlah hati Nurani pak Satpol PP Kota Medan, jangan gusur kami, kami berjualan hanya untuk bertahan hidup di tengah pandemi ini” ungkapnya Pendidikan Propinsi Sumatera Utara Prof. Drs Syaifuddin. MA, Ph.D tetapi menurut Security lagi tidak berada di ruangan.
Shohibul Anshor Siregar Dosen Sosiologi Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ( UMSU ) mengatakan Kadis Propinsi Sumatera Utara mungkin bisa disarankan untuk memikirkan ulang dampak penggusuran yang dikehendakinya atas kehilangan pekerjaan.
“Zaman covid ini marilah saling tenggang rasa dulu, jangan terlalu kejam, mungkin pak Kadis ini pun bisa mengadvokasi para pedagang agar lebih tertib, asri dan bersih dan perlu di ketahui PKL adalah Sektor Informal diakui di seluruh dunia sebagai katup pengaman ekonomi” ungkapnya