Binjai, TrikNews co- Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-76, Kepolisian dari Polres Binjai menggelar Vaksinasi bagi masyarakat yang digelar di Gedung Olahraga (GOR) Jalan Jambi, Kelurahan Rambung Barat, Kecamatan Binjai Selatan, Sabtu (14/8)
Namun, di dalam kegiatan ini seperti ada kejanggalan terlihat awak media dimana tampak belasan anak pesantren ketika sampai di gedung Olaraga (GOR ) jelang tengah hari langsung digiring dan diberikan tempat tempat duduk di lokasi menunggu menerima Vaksin. Punbegitu, dari pengamatan awak media mereka seperti tidak ada yang membawa berkas (formulir vaksin).
Ketika awak media ini bertanya kepada salah seorang oknum berseragam polri terkait keadaan itu, sang oknum menjawab dan mengatakan bahwa anak-anak pesantren tersebut titipan orang nomor satu di polres Binjai.
“Titipan komandan bang,”ucap oknum yang tidak bersedia menyebutkan namanya tersebut.
Ketika awak media ini mencoba mengambil photo anak-anak pesantren yang lagi duduk di kursi yang sudah disediakan petugas langsung dilarang oleh salah seorang oknum.
Selanjutnya, oknum berseragam tersebut diduga langsung memberitahukan rekan- rekannya bahwa ada wartawan yang mengambil foto.
Tidak lama kemudian, hanya hitungan menit, terdengar suara melalui mic yang melarang dan menyuruh keluar dari ruangan orang yang tidak berkepentingan.
Tentunya hal ini menimbulkan kecurigaan, dan sebagai mitra kerja yang sedang menjalankan tugas jurnalistiknya tidak sepatutnya pihak kepolisian melakukan tindakan terkesan arogan seperti itu.
Ada apa ini? Kalaulah benar anak-anak pesantren itu adalah titipan orang nonor satu di polres Binjai, haruskah terjadi pilih kasih antara masyarakat dengan anak-anak pesantren dalam menerima obat Vaksin?
Tampak juga oleh awak media, dalam kegiatan yang mengusung tema “Vaksinasi Merdeka Polda Sumut” ini tampak ratusan calon peserta vaksin membludak dan terkesan tidak mematuhi protokol kesehatan (Protkes).
Hal itu tentunya disesalkan oleh banyak pihak sebab, sebagai Panitia seharusnya Polres Binjai dapat mengantisipasi agar masyarakat yang membludak tetap teratur dengan mematuhi protokol kesehatan sehingga tidak terjadi kerumunan yang berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.
Salah seorang yang ikut menyoroti kegiatan tersebut adalah Hendro Susanto. Pria yang menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Sumut ini menilai bahwa yang terjadi di GOR Binjai tersebut sudah termasuk kategori kerumunan.
Dikatakannya lagi, di Kota Binjai sudah berlaku Surat Edaran (SE) Walikota Binjai dengan nomor 188.55-5942 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
“Pelaksanaan Vaksinasi yang digelar di GOR Binjai pada hari ini, Masyarakat kecewa formulir yang berstempel Polres tidak ada kepada masyarakat Sehingga Masyarakat ribut, sementara para petugas yang berseragam polisi hanya bisa menggucapkan formulir dari Polmas masing – masing dan kecamatan yang mendata.
Tentunya hal ini tidak bisa memberikan solusi kepada masyarakat. Anehnya, dalam pantauan awakedia bila ada masyarakat punya relasi dari petugas yang berseragam coklat dilokasi langsung terlihat dilayani dan mendapatkan vaksin.
Karena itu, banyak masyarakat yang datang kelokasi akhirnya pulang dengan kecewa karena tidak mendapatkan vaksinasi.
Dari informasi yang dihimpun triknews.co, banyak masyarakat yang mendapatkan informasi yang simpang siur terkait kegiatan di GOR ini bahkan beberapa petugas kelurahan dan puskesmas juga tidak mengetahui jika vaksinasi dilakukan di Gelanggang Olah Raga Binjai.
” Masyarakat membludak, tentunya berpotensi menimbulkan klaster baru,” ungkap Hendro Susanto lagi saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (14/8) Siang sekira Pukul 11.00 WIB di salah satu tempat dikota Binjai.
Menurutnya, Pemerintah dan semua pihak yang melakukan Vaksinasi, seharusnya ikut hadir untuk melindungi masyarakat.
“Harusnya kan bisa di lakukan secara baik, rapi berdasarkan kuota per hari,” ujar Hendro seraya menambahkan kegiatan Vaksinasi tersebut seharusnya selaras dengan kebijakan PPKM yang dikeluarkan melalui SE Walikota Binjai.
Tidak hanya itu, lanjut Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, minimnya Petugas dilapangan tentunya sangat tidak sebanding dengan masyarakat yang tampak antusias ingin melakukan vaksinasi. Hal itu tentunya sangat sulit untuk mengendalikan massa yang datang secara berduyun duyun.
“Menurut informasi yang saya terima dari lapangan, Petugas sangat minim, sehingga tidak bisa mengendalikan massa yang datang berduyun duyun.
Artinya, sambung Hendeo, jangan salahkan masyarakat Sebab mereka sudah mencari vaksin bukan hari ini saja, tapi sejak awal ketika Pemerintah menganjurkan untuk melaksanakan vaksinasi, namun ketersediaan vaksin tidak tersedia di beberapa tempat,” tegasnya.
Sebagai seorang Legislator, Hendro Susanto sangat menyesalkan terjadinya kerumunan masyarakat di pintu masuk GOR Binjai.
“Masyarakat patuh untuk mau vaksin. Namun kalau begini caranya, kasihan masyarakatnya. Bahkan informasi yang saya terima dari lokasi, Prokesnya kurang berjalan baik. Bahkan 3M atau 5M nya pun belum terwujud,” tegas Hendro dengan nada kecewa.
Lebih lanjut dikatakan Pria berkacamata ini, dalam pelaksanaan Vaksinasi, terkadang niatnya baik dari pihak penyelenggara. Namun eksekusi atau implementasinya masih jauh dari harapan.
“Ini kan masih PPKM level 3 di Kota Binjai, sebagaimana intruksi Bapak Presiden RI, namun yang terjadi pagi ini apakah masih dalam batas PPKM level 3 di Kota Binjai,” bebernya penuh tanya, seraya menambahkan, seharusnya pendaftaran bisa dilakukan cara online, sehingga bisa dijadwalkan waktu vaksinasinya.
Hendro juga mengatakan, tidak terbendungnya masyarakat mendatangi GOR Binjai sebagai lokasi Vaksinasi karena disinyalir adanya informasi bahwa dalam mengurus surat memyurat, masyarakat harus terlebih dahulu menunjukkan surat Vaksin.
“Karena informasi yang diterima masyarakat, untuk mengurus ini dan itu serta bantuan BLT dan lain sebagainya, masyarakat harus menunjukkan syarat bukti bahwa sudah di Vaksin,” tutur pria yang pernah menjadi Staf ahli di DPR RI ini.
Untuk itu, sebagai Wakil Rakyat, Hendro Susanto berharap kedepannya semakin banyak pihak yang mau melakukan vaksinasi untuk masyarakat, sehingga kedepannya masyarakat kita terlayani dengan baik.
“Kita apresiasi niat baik pihak penyelenggara di GOR Binjain namun, kita sedih dengan yang terjadi pagi ini, dan kiranya Walikota Binjai bisa mengkaji dan mengevaluasinya,” ungkapnya, sembari mengaku prihatin setelah Mencermati Manajemen Vaksin dimasa Pandemi yang terjadi di GOR Binjai.
“Kami juga berharap kepada Walikota Binjai, agar bisa menghentikan kegiatan tersebut jika dirasa sudah terjadi kerumunan. Artinya bisa memanggil pihak terkait untuk diminta keterangan dan penjelasan penyelenggara terkait kejadian ini,” pungkas Ketua Komisi A DPRD Sumut diakhir pembicaraannya. (Jun).