Binjai – Trik News co. Longsornya erosi yang terjadi di bantaran Sungai Bingai yang terjadi pada Jumat (21/5) dinihari lalu, menurut beberapa warga disekitar lokasi disebabkan karena bocornya pipa PDAM Tirtasari Binjai.
Dampaknya, kata warga, air yang keluar dari Pipa tersebut menyembur dan keluar serta mengarah bantaran Sungai Bingai, sehingga menimbulkan erosi.
Terkait hal itu, awak media pun melakukan konfirmasi kepada Direktur PDAM Tirtasari Binjai, Ir. Taufiq, ST.,IPM.,Asean.Eng, melalui Bidang Humas, Budi Warsid, Kamis (27/5) Sore.
Menurut Budi, tergerusnya bantaran Sungai Bingai yang berada di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Binjai Barat, tepatnya bersebelahan dengan Jembatan Besi penghubung Kecamatan Binjai Kota dengan Binjai Barat, dikarenakan naiknya curah air.
“Pada saat itu, air Sungai Bingai memang mengalami kenaikan. Akibatnya terjadi erosi dan mengakibatkan sebuah pohon berukuran sedang yang berada tepat di lokasi, menjadi tumbang dan menimpa Pipa air PDAM Tirtasari,” ungkap Budi.
Karena tertimpa pohon, kata Budi Warsid, Pipa PDAM menjadi bergeser dan bocor, sehingga air keluar dari Pipa tersebut. “Pohon yang tumbang tersebut tepat mengenai sambungan Pipa sehingga bergeser dan berakibat kebocoran,” urainya.
Pun begitu, Budi Warsid mengaku jika dirinya bersama teknisi langsung turun kelokasi pada malam kejadian tersebut. “Saya langsung turun kelokasi karena pemilik rumah yang berada tepat disebelah lokasi longsor, datang ke Kantor dan melaporkan kejadian itu kepada Petugas Keamanan,” urainya, saat dihubungi melalui sambungan Via WhatsApp.
Disinggung apakah suplay air kerumah rumah para Pelanggan PDAM Tirtasari mengalami penurunan pasca terjadinya erosi di lokasi yang bersebelahan dengan Rumah Dinas Walikota Binjai tersebut, pria yang terlihat ramah dengan awak media ini dengan tegas tidak menampiknya.
“Benar, pasca terjadinya erosi, Suplay air memang mengalami penurunan, khususnya di daerah Lincun. Hal itu juga dikarenakan dalam waktu yang bersamaan aliran listrik juga padam dikarenakan ada satu tiang PLN yang juga terdampak erosi sehingga miring dan harus direlokasi. Namun, usai Pipa PDAM tersebut diperbaiki, suplay air kembali normal,” beber Budi Warsid.
Pantauan awak media dilokasi, Kamis (27/5) Sore, Pipa PDAM Tirtasari yang sebelumnya diperbaiki, terlihat hanya diperbaiki seadanya. Sebab, antara Pipa dan penyangganya hanya diganjal dengan 2 balok kayu saja.
Sedangkan agar tidak turun, Pipa PDAM Tirtasari yang melintang di Sungai Bingai tersebut terlihat hanya diikat dengan tali dan kawat saja. Hal itu tentunya bisa menyebabkan bahaya serta tentunya dapat mengalami kebocoran kembali.
“Benar. Namun nantinya akan kita permanenkan setelah Dinas terkait memperbaiki lokasi yang mengalami erosi. Sebab saya mendengar, perbaikan itu akan dilakukan secepatnya oleh Dinas terkait dari Provinsi Sumatera Utara,” beber Budi Warsid diakhir pembicaraannya.
Diberitakan sebelumnya, tingginya curah air yang mengalami kenaikan pada Jumat (21/5) dinihari, sekira Pukul 01.00 Wib, mengakibatkan bantaran Sungai Bingai yang membelah Kota Binjai, tepatnya yang ada di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Binjai Barat, mengalami erosi.
Akibatnya, selain menimbulkan 1 tiang listrik menjadi miring dan hampir menimpa rumah warga, pipa PDAM Tirta Sari Binjai, juga mengalami gangguan. Tidak hanya itu, erosi juga mengakibatkan 1 rumah milik warga yang berada di pinggiran Sungai Bingai, terancam longsor.
Tidak hanya itu, erosi yang berada tepat di sebelah Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Binjai Kota menuju Binjai Barat ini, tentunya sangat membahayakan bagi para pengguna jalan.
Pantauan awak media dilokasi, erosi tersebut tidak hanya di sebelah Jembatan, namun tanah dibawah jembatan (warga sekitar menyebutnya Titi Besi) itu juga ikut ambrol ke dan masuk kedalam Sungai.
Upaya perbaikan pun dilakukan oleh Instansi terkait. Salahsatunya adalah PT PLN (Persero) yang melakukan relokasi tiang listrik yang miring dan hampir menimpa rumah warga.
Menurut Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) Binjai Barat yang bernama Hery, pihaknya terus melakukan upaya relokasi tiang listrik tersebut dengan menurunkan sejumlah teknisi dan Crane milik perusahaan BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia ini.
“Benar bang, saat ini kami masih melakukan relokasi satu tiang listrik yang terdampak erosi,” ungkap Hery, seraya menegaskan, relokasi dilakukan dikarenakan air Sungai Bingai mengalami kenaikan dan berdampak pada erosi.
Akibat dari erosi dan relokasi tiang listrik itu, lanjut Hery, arus listrik pun sebelumnya sempat dimatikan untuk beberapa jam. “Dari tadi malam sekira jam 01.00 Wib sampai Pukul 02.30 Wib, mengalami pemadaman. Saat ini 2 orang pelanggan juga padam dalam proses relokasi ini,” beber Hery, saat dikonfirmasi awak media dilokasi, Jumat (21/5) Sore.
Disoal apakah ada kendala dalam proses relokasi tiang listrik itu, Manager ULP Binjai Barat ini mengaku sudah tidak ada. “Tadi ada kendala sedikit dari penilik tanah, namun sekarang sudah selesai,” urainya.
Ditempat yang sama, Camat Binjai Barat, Samuel Lumbantoruan, juga mengaku sudah dengan Pemko Binjai melalui Asisten ll serta Dirut PDAM Tirta Sari Binjai.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Instansi terkait. Kami juga akan meupayakan usulan kembali ke Provinsi terkait erosi ini. Karena ini merupakan kewenangan mereka,” ujar Samuel, seraya mengatakan jika erosi tersebut terjadi sekira Pukul 01.00 Wib Dinihari.
Sebagai Camat Binjai Barat, Samuel Lumbantoruan juga mengatakan bahwa untuk perbaikan tersebut sudah diusulkan ke Provinsi sejak tahun 2019 lalu.
“Sudah 2 tahun ini diusulkan ke Provinsi. Bahkan pihak Provinsi juga sudah melakukan Survey. Namun karena anggaran di refocusing, rencana perbaikan itu ditunda pada tahun ini dan direncanakan pada tahun depan,” tegasnya.
Samuel juga berharap ke Pemerintah Provinsi, agar musibah yang terjadi ini dapat menjadi perhatian utama dan serius, mengingat Jembatan tersebut menjadi jalan utama menuju kawasan wisata Bukit Lawang yang sudah terkenal hingga ke Mancanegara.
“Inikan Force Majeure, semoga hal ini menjadi perhatian utama,” seraya menambahkan, tergerusnya air dipinggiran Sungai Bingai tersebut, disebabkan meluapnya air Sungai Bingai dan berputar, sehingga menggerus tanah yang ada dipinggiran Sungai.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu berhati hati saat melintas di Jembatan tersebut karena bisa saja membahayakan pengguna jalan.
Hingga Pukul 17.30 Wib, terlihat petugas PT PLN (Persero) dan PDAM Tirta Sari Binjai, masih terus melakukan pekerjaan. Akibatnya, arus Lalulintas mengalami kemacetan panjang, hingga Petugas Satlantas Polres Binjai dan Dinas Perhubungan Binjai, melakukan sistem Buka tutup. (Jun)
Photo: situasi pipa PDAM yg tertimpa pohon sehingga aliran air yg ke daerah lincun tidak normal.