Oleh: Budi M
Baru-baru ini heboh adanya temuan serpihan batu meteor yang jatuh di wilayah Tapanuli Tengah – Sumatera Utara, yang di temukan oleh Joshua Hutagalung. Batu berukuran 15 cm (6 inc) dengan berat 2 kg.
Tak banyak yang mengetahui kabar tersebut, kalau tidak diberitakan oleh media luar negeri BBC. yang ternyata batu langka tersebut telah di beli oleh warga berkebangsaan Amerika seharga 200 juta, dan oleh kolektornya telah di tawarkan kembali kepada yang berminat senilai 14,1 juta per gram atau batu itu sendiri senilai 2,6 milyar rupiah. hal ini disampaikan oleh Jareed Collins warga AS yang tinggal di Bali selaku saksi proses jual beli batu tersebut dari Joshua Hutagalung kepada sang kolektor.
Ada hal menarik mengapa batu tersebut sampai di jual lebih mahal melebihi harga emas yang berasal dari bumi?
Sangat jarang sekali meteor itu sampai ke bumi, itu karena adanya lapisan pelindung berupa atmosfer yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk melindungi umat manusia. Jika tidak ada atmosfer maka penduduk bumi akan musnah, di hantam batu meteor yang selalu datang bertubi-tubi. Kisah ini bahkan sudah di buat film yang di bintangi oleh Bruce Willis dalam filmnya Armageddon.
Dalam kisah Jawa Kuno, yang di tuturkan secara turun temurun, batu meteor sudah dipergunakan untuk campuran bahan membuat keris. Begitu juga pernah di ceritakan lewat sandiwara radio Tutur Tinular, Pedang Naga Puspa konon ada campuran batu meteornya.
Keris Mpu Gandring, keris bertuah yang terkenal dengan kutukannya yang akan membunuh pemiliknya sampai 7 turunan. Sebab untuk membunuh Tunggul Ametung tidak bisa dengan senjata biasa. Karena kesaktian dan kedigdayaannya.
Keris yang di pesan oleh Ken Arok kepada Mpu Gandring dirasakan terlalu lama selesainya. Karena marah, maka seketika keris tersebut dihunuskan oleh Ken Arok tepat di jantung Mpu Gandring. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Mpu Gandring mengutuk, kelak 7 keturunan dari yang memiliki keris tersebut akan mati dengan senjata tersebut.
Dan benar adanya, keris tersebut bahkan membunuh Ken Arok sendiri, lewat tangan Anusapati setelah Ken Arok memperistri Ken Dedes dan menjadi Raja di kerajaan Kediri. Anusapati adalah anak dari Tunggul Ametung.
Huru-hara tetap berlanjut saat kekuasaan Ken Arok jadi raja di Kediri hingga berakhir berganti dengan kerajaan Singosari. Dendam akibat rebutan kekuasaan dan pembunuhan dengan mempergunakan keris Mpu Gandring.
Konon, agar tidak memakan korban dan menimbulkan huru hara, keris Mpu Gandring di larung di bawah kawah Gunung Bromo. Sebagian sejarah menyebutkan di kawah Gunung Kelud. Masih tetap di Provinsi Jawa Timur, sebagai tempat situs berdirinya kerajaan Kediri dan Singosari.
Keris bertuah, konon terbuat dari campuran bahan yang berkualitas. Penggabungan dari baja, emas, intan dan meteor.
Di tambah lagi, masih ada prosesi ritual laku batin dari sang Mpu, seperti puasa dan semedi (tirakat/mengheningkan cipta).
Adanya campuran batu meteorit adalah satu bentuk penggabungan kekuatan unsur alam semesta. Beragam unsur bahan alam yang ada di bumi dan dari angkasa di wujudkan dalam bentuk senjata pilih tanding dan memiliki pamor yang dahsyat.
Kini, batu meteor dijadikan sebagai bahan penelitian. Unsur yang di miliki oleh alam semesta dari luar angkasa menjadikan diri untuk introspeksi, betapa lemah dan kecilnya kita dihadapan Sang Pencipta.