Medan,TrikNews.Co–Ratusan warga lingkungan X, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor kecewa atas kebijakan Lurah Kwala Bekala yang memecat Juliaty (51) sebagai kepala lingkungan (Kepling).
Kekecewaan ini lantaran warga lingkungan X sudah merasa nyaman dengan kinerja Juliaty yang sepenuh hati membantu warga lingkungan X.
Itulah yang dirasakan Juliaty kepling yang bertugas selama 20 tahun di lingkungan X, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, kecewa dan tidak masuk akal dengan pemecatan dirinya.
Dia kemudian menceritakan keluh-kesah yang dia alami kepada wartawan TrikNews.Co, Selasa (28/7/2020) malam.
“Awalnya saya disuruh Lurah bang ke kantor untuk menandatangani surat fisik (surat tanah perencanaan jalan) tanggal (24/7/2020), tiba-tiba seklur memberikan surat kepada saya, dan ternyata surat pemecatan saya bang, surat pemecatan tersebut dikeluarkan tanggal (23/7/2020), kan gak masuk akal bang”, ucapnya.
Lanjut Juliaty, dia dipecat tanpa ada surat peringatan kesalahan yang ditujukan kepadanya, Lurah main pecat aja bang, sepertinya dunia ini milik dia mungkin”.ucapnya.
Yang paling sedih, katanya, ketika dia bertanya kepada Lurah kesalahan apa yang dia perbuat selama bekerja, lurah mengatakan, yang pertama, atas pengaduan warga kalau dia pernah meminta meterai kepada warga.
“Itu tidak benar, saya tidak pernah meminta meterai kepada warga, sama sekali tidak pernah. Saya mengatakan kepada warga, kalau bukan kartu keluarga nya warga saya, itu membuat pernyataan di atas meterai, bukan meminta meterai,”jelas Juliaty.
Yang kedua, lurah menduga saya memasukkan judi ikan di rumah, “Saya tidak pernah memasukkan judi ikan dirumah saya, saya sebagai kepling dan pengayom masyarakat, mana mungkin saya memasukkan judi ikan dirumah saya”.
Dan kesalahan saya yang ketiga kata lurah, saya tidak ada menghubungi lurah pada saat seorang marinir melukai warganya. “Saya sudah menghubungi lurah bang, tapi tidak aktif. Lalu saya menghubungi Babinsa Kelurahan Kwala Bekala untuk datang membantu, karna sudah kalap dan tidak tau harus bagaimana lagi, dengan cepat saya langsung menghubungi Tokoh Pemuda yang ada di kelurahan Kwala Bekala Leo Sitorus, “Pak Leo inilah yang mendampingi saya bang untuk menenangkan situasi”. tutur Juliaty.
Sementara itu, Lurah Kwala Bekala ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut Selasa (28/7/2020) kemarin mengatakan jaringan putus-putus dan mengajak untuk bertemu di kantornya.
“Signalnya tidak bagus bang, berbayang-bayang, suara abang timbul tenggelam,”ucapnya.(DM).