Pekanbaru, Triknews.co, – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus melakukan upaya pencarian dan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan, salah satunya melalui proyek Multi Stage Fracturing (MSF) sumur horizontal di lapangan Kotabatak. Hasilnya, PHR berhasil melakukan eksekusi sumur MSF Kotabatak dengan produksi diatas 500 barel minyak per hari (500 BOPD).
EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko mengatakan, eksekusi proyek MSF sumur horizontal tersebut dilakukan selama kurang lebih 3 bulan sejak April 2024, dan mulai diproduksikan sejak Sabtu 27 Jul 2024 di Lapangan Kotabatak PHR, Kabupaten Kampar, Riau, dengan hasil produksi di atas 500 BOPD. Proyek ini merupakan proyek sumur MSF Horizontal dengan 8 Stage yang pertama di Pertamina.
“PHR terus berupaya agar angka produski migas dari Blok Rokan terus bertambah, salah satunya dengan menjalankan proyek MSF sumur Horizontal. Kita telah menyelesaikan sumur pertama dan alhamdulillah hasilnya positif” kata Andre.
Proyek Multi Stage sumur Horizontal merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan recovery minyak di lapisan Low Quality Reservoir. “Penggunaan metode MSF pada sumur horizontal dapat meningkatkan (recovery) sumur produksi berdasarkan jumlah fracturing (perekahan) yang dilakukan pada lateral section sumur horizontal tersebut,” kata Andre.
Andre menjelaskan, teknik fracturing merupakan salah satu metode stimulasi sumur minyak dengan prinsip kerja merekahkan reservoir dengan cara menginjeksikan fluida dengan tekanan tinggi di atas tekanan formasi. Pada sumur horizontal KB-525 di Lapangan Kotabatak dengan kedalaman 6.800 ft (kaki) tersebut, PHR berhasil melakukan fracturing sebanyak 8 stage (tahapan) di interval yang berbeda-beda sepanjang 1.400 ft lateral section.
“Semua pekerjaan ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip keselamatan dan keamanan. Semoga ikhtiar PHR dalam upaya menopang energi nasional selalu mendapatkan kemudahan dan kelancaran” kata Andre.
Hasil produksi yang tinggi ini mendapatkan sambutan baik dari Kepala SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus. Dia menyampaikan dukungan dan apresiasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan PHR.
Sumur KB-525 merupakan sumur yang dibor pada September-Oktober 2023, dan mulai dilakukan program Multi Stage Fracturing di bulan April 2024, dan POP (put on production) sumur dapat dicapai di tanggal 27 Juli 2024.
“Upaya-upaya PHR dalam peningkatan produksi dengan aplikasi teknik dan teknologi pemboran terdepan merupakan sinyal positif dalam rangka terus menopang produksi Nasional, terlebih PHR saat ini telah menjadi produsen terbesar minyak mentah di Indonesia,” kata Rikky.
Dia berharap, kesuksesan sumur MSF ini bisa diterapkan di sumur lainnya di Blok Rokan. “Agar kesuksesan MSF KB-525 ini dapat diterapkan secara masif untuk pengembangan sumur-sumur lain yang memiliki kendala Low Quality Reservoir” pungkasnya.
TENTANG PHR WK ROKAN.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan. (MS/Hms PHR)