BerandaBINTANG KEHIDUPANKisah Karisa, Remaja 14 Tahun yang Lumpuh Sejak Balita Hanya Bisa Tergeletak...

Kisah Karisa, Remaja 14 Tahun yang Lumpuh Sejak Balita Hanya Bisa Tergeletak di Kamar Kos

Author

Date

Category

Medan, triknews.co-Di sebuah kamar kosan yang kecil dan sempit, di Jalan Sempurna, Medan Selayang, seorang remaja perempuan bernama Karisa tergeletak tanpa daya dengan wajah tertelungkup di kasur.

Tubuhnya yang rapuh dan terhambat perkembangannya membuatnya seperti seorang anak berusia lima tahun, padahal usianya sudah 14 tahun.

Kehidupan Karisa penuh dengan keterbatasan dan kesulitan. Setelah kehilangan ibunya dua tahun yang lalu, ayahnya, Erianto, seorang tukang bangunan, harus berjuang sendirian merawat Karisa.

Ia terpaksa meninggalkan Karisa di kosan ketika pergi bekerja, mencari pekerjaan setengah hari, dan pulang dengan cepat agar dapat memberi makan siang anaknya. Karisa seringkali terkurung sendirian di dalam kamar kosan, karena tidak ada yang menjaga. Erianto terpaksa mengunci pintu-pintu, berharap Karisa tetap aman di dalam kamar.

Keadaan ini membuat Erianto hidup dalam kegelisahan dan kepanikan yang konstan. Ketika Karisa batuk-batuk atau mengalami kejang akibat dahak yang tidak dapat dikeluarkan dengan baik, Erianto langsung membawanya ke klinik.

Keterbatasan finansial menjadi penghalang bagi Erianto untuk mencari perawatan medis yang lebih lengkap dan modern. Ia takut biaya perawatan di rumah sakit akan sangat mahal dan sulit untuk dipenuhi.

Karisa mengalami kemunduran fisik dan kehilangan kemampuan dasar seiring berjalannya waktu. Sejak kecelakaan jatuhnya, Karisa kehilangan kemampuan bicara, menangis, dan bergerak dengan normal. Ia tidak bisa duduk, berdiri, atau menegakkan tubuhnya. Hidupnya terbatas hanya dalam keadaan tergeletak di kasur.

Namun, di tengah kondisi yang penuh keterbatasan dan penderitaan, ada secercah harapan yang dihadirkan oleh Nek Wati, seorang nenek tetangga yang dengan penuh kesabaran merawat Karisa. Nek Wati memberikan perawatan dan kasih sayang kepada Karisa.

Ia menyuapinya makan, membersihkan mulut, mengganti popok dan pakaiannya, serta berusaha membawa Karisa ke luar kamar agar dapat merasakan udara segar.

Nek Wati juga mengetahui kecintaan Karisa pada musik, dan setiap kali dia memainkan musik di ponsel, Karisa tersenyum dan tangannya bergerak-gerak seolah menari. “Saya usahakan membawa dia keluar kamar, untuk menghirup udara segar. Saya menaikkannya ke kursi roda dan membawanya berkeling di luar,” ungkap Nek Wati.
Bahkan, Nek Wati yang menganjurkan, jika Erianto tidak punya uang, ia tidak perlu membayar sewa kosan sebesar 500.000 perbulan. “Saya katakan, kalau gak sanggup, gak usah dipikirkan ya. Gak apa-apa. Yang penting kalian bisa makan,” begitu petuahnya.(RS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent comments

- Advertisement -spot_img